BULUNGAN – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan, Kristiyanto, mengungkapkan bahwa harga gabah kering panen (GKP) di daerah ini telah ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram. Keputusan ini diambil untuk memastikan adanya keseragaman harga gabah di berbagai wilayah serta memberikan nilai jual yang layak bagi para petani.
Kristiyanto menjelaskan bahwa sebelumnya, harga gabah di Bulungan bervariasi tergantung wilayah. Di beberapa daerah, seperti Tanjung Palas Utara dan Sajau Hilir, harga gabah kering mencapai Rp6.500 per kilogram. Namun, di daerah lain seperti Tanjung Palas, harga gabah justru lebih murah, sekitar Rp6.000 per kilogram. Oleh karena itu, untuk menjaga keseimbangan dan keadilan bagi petani, pemerintah daerah memutuskan untuk menetapkan harga standar sebesar Rp6.500 per kilogram.
“Dengan harga ini, kami berharap petani bisa mendapatkan harga yang lebih stabil dan adil, mengingat harga yang bervariasi selama ini cukup membingungkan dan tidak memberikan kepastian,” ujar Kristiyanto, Selasa (25/02/2025).
Sebagai langkah selanjutnya, pemerintah Kabupaten Bulungan berencana untuk mengeluarkan surat edaran yang akan diterbitkan kepada pengepul dan pengambil benih gabah di wilayah tersebut. Surat edaran ini bertujuan untuk memastikan bahwa harga gabah tetap seragam di seluruh wilayah, sehingga tidak ada lagi perbedaan harga yang signifikan antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Namun, Kristiyanto juga mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi dalam implementasi kebijakan ini adalah biaya ongkos angkut antarwilayah yang cukup tinggi. Hingga saat ini, pemerintah pusat belum memberikan kebijakan terkait masalah tersebut, yang berpotensi mengganggu stabilitas harga gabah di beberapa daerah.
Sebagai solusi, Pemkab Bulungan berencana untuk memberikan subsidi ongkos angkut sebagai bagian dari program prioritas Bupati Bulungan. Rencana ini diharapkan dapat dilaksanakan dalam 100 hari ke depan. “Dengan adanya subsidi ongkos angkut ini, kami berharap dapat membantu para pedagang yang membutuhkan biaya tambahan untuk memastikan harga gabah di Bulungan sesuai dengan standar nasional,” tambah Kristiyanto.
Pemerintah daerah berharap langkah-langkah yang diambil ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani di Bulungan dan menjaga kestabilan harga pangan, terutama selama musim panen yang akan datang. []
Redaksi03