Gajah BKSDA Aceh Dikerahkan Bersihkan Material Banjir Pidie Jaya

PIDIE JAYA – Upaya penanganan banjir bandang di Pidie Jaya memasuki babak baru setelah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menerjunkan satu ekor gajah jinak untuk membantu membersihkan material kayu dan ranting yang menumpuk di alur sungai. Kehadiran satwa besar ini menarik perhatian warga karena dianggap memberikan solusi berbeda di tengah medan berat yang sulit dijangkau alat berat.

Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, mengatakan bahwa pengerahan gajah ini dilakukan untuk mempercepat proses normalisasi aliran sungai yang tersumbat material banjir. “Kami lakukan untuk percepatan upaya penanganan guna mengurangi dampak risiko bencana,” ujarnya, Senin (08/12/2025).

Menurut Agus, gajah yang dikerahkan merupakan gajah jinak binaan BKSDA yang telah terbiasa bekerja dalam operasi lapangan. Gajah tersebut dikerahkan setelah tim BKSDA dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Aceh melakukan peninjauan lokasi yang terkena dampak paling parah.

“Kami telah melakukan cek lokasi dan memetakan tepatnya di mana area geotag yang perlu ditangani. Kami berkolaborasi dengan BPDASHL Aceh dan perangkat desa,” kata Agus Arianto.

BKSDA mencatat, penyumbatan aliran sungai akibat tumpukan kayu berukuran besar menjadi salah satu penyebab utama tingginya arus banjir bandang beberapa hari lalu. Oleh karena itu, keberadaan gajah yang mampu menarik dan memindahkan batang-batang kayu dianggap sangat membantu pemulihan kondisi sungai.

Di lokasi, sejumlah warga terlihat mengamati proses penarikan kayu besar oleh gajah tersebut. Selain memindahkan kayu yang menyumbat sungai, tim juga melakukan pembersihan sedimentasi dan membuka jalur air agar aliran kembali normal. Pemerintah daerah turut mendukung operasi ini karena dianggap lebih efektif di medan yang sulit dijangkau mesin.

Agus menambahkan bahwa pemantauan akan terus dilakukan hingga alur sungai dinilai aman dari potensi banjir susulan. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada mengingat kondisi curah hujan di wilayah Pidie Jaya masih fluktuatif.

Dengan keterlibatan gajah jinak dalam proses pembersihan, upaya mitigasi bencana di Pidie Jaya menunjukkan bahwa pendekatan konservasi dapat memberi peran strategis dalam situasi darurat, sekaligus memperlihatkan bahwa satwa besar memiliki kemampuan yang dapat dimanfaatkan secara positif dalam penanganan bencana alam. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com