Ganja Jadi Isu Panas, Trump Dorong Evaluasi Ulang

WASHINGTON — Wacana pelonggaran kebijakan ganja kembali mencuat di Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump menyatakan pemerintahannya tengah mempertimbangkan klasifikasi ulang ganja di tingkat federal sebuah langkah yang berpotensi mengubah peta penelitian medis, industri, dan kebijakan pajak di Negeri Paman Sam.

Trump menyampaikan pernyataan itu kepada wartawan setelah ditanya mengenai kemungkinan penerbitan perintah eksekutif terkait ganja. “Kami sedang mempertimbangkan hal itu,” kata Trump kepada wartawan setelah ditanya apakah perintah eksekutif tentang masalah ini sedang dibahas, dilansir AFP, Selasa (16/12/2025).

Menurut Trump, dorongan untuk mengkaji ulang status ganja datang dari keinginan publik yang semakin kuat. Ia menilai klasifikasi ulang dapat membuka ruang riset yang selama ini terhambat oleh aturan federal.

“Banyak orang ingin melihatnya, klasifikasi ulang, karena hal itu mengarah pada sejumlah besar penelitian yang tidak dapat dilakukan kecuali jika Anda mengklasifikasikan ulang, jadi kami sedang mempertimbangkannya dengan sangat serius,” ucap dia.

Saat ini, pada tingkat federal, ganja masih masuk dalam kategori zat Golongan I kelas yang sama dengan heroin dan LSD. Zat dalam golongan ini dianggap memiliki potensi penyalahgunaan tinggi serta tidak memiliki manfaat medis yang diakui secara resmi oleh pemerintah federal.

Namun, realitas di lapangan menunjukkan peta kebijakan yang tidak seragam. Puluhan negara bagian AS telah melegalkan penggunaan ganja untuk tujuan medis, sementara sebagian lainnya bahkan mengizinkan pemakaian rekreasional. Perbedaan ini memicu perdebatan panjang antara kebijakan pusat dan kewenangan negara bagian.

Laporan Washington Post menyebut Trump mempertimbangkan mendorong pengalihan ganja ke Golongan III, yakni kategori zat yang diakui memiliki nilai medis dan tingkat risiko penyalahgunaan yang lebih rendah. Jika terwujud, langkah ini tidak berarti ganja langsung dilegalkan atau didekriminalisasi di tingkat federal.

Meski demikian, pelonggaran klasifikasi dapat memicu efek domino. Hambatan penelitian diperkirakan berkurang signifikan karena studi klinis terhadap zat Golongan I selama ini memerlukan proses perizinan berlapis dan waktu panjang. Selain itu, perubahan klasifikasi juga berpotensi membawa dampak besar bagi sektor bisnis ganja, terutama terkait skema perpajakan bagi perusahaan yang menanam dan menjual ganja secara legal di negara bagian tertentu.

Secara hukum, Presiden AS tidak dapat secara sepihak mengubah klasifikasi suatu obat. Washington Post melaporkan Trump diperkirakan akan menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan lembaga federal terkait untuk memulai proses klasifikasi ulang tersebut.

Jika langkah ini benar-benar ditempuh, kebijakan ganja di AS berpotensi memasuki fase baru bukan hanya soal pemakaian, tetapi juga menyangkut arah riset, industri, dan hubungan antara pemerintah federal dan negara bagian. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com