UKRAINA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan kesiapannya untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin tanpa syarat apa pun. Pernyataan ini muncul di tengah ketegangan yang terus meningkat antara Ukraina dan Rusia serta serangkaian krisis internasional lainnya.
Dalam wawancara terbaru, Zelensky menegaskan, ia “siap bertemu dengan Presiden (Amerika Serikat Donald) Trump dan Putin secara trilateral maupun bilateral … tanpa syarat apa pun.” Pernyataan ini sekaligus menanggapi undangan Putin untuk bertemu di ibu kota Moskow, Rusia. Undangan tersebut disampaikan setelah pertemuan Putin dengan Trump di Alaska, Agustus lalu.
Meski membuka diri untuk pertemuan tanpa syarat, Zelensky menunjukkan keberatan terhadap lokasi yang diajukan. Kepada Sky News, ia menegaskan bahwa pertemuan di Moskow bukanlah pilihan yang dia pertimbangkan. Sikap ini mencerminkan sensitivitas diplomatik Ukraina terhadap keamanan dan simbolisme politik pertemuan dengan Rusia di ibu kota mereka sendiri.
Sementara itu, konflik di Timur Tengah terus memanas. Israel dilaporkan menggunakan metode baru dalam serangan darat di Gaza City, yakni dengan robot bom atau “explosive robots”. Sejumlah warga Palestina yang mencoba melarikan diri dari kota itu mengaku ketakutan akan “bom robot raksasa” yang dioperasikan militer Israel. Menurut laporan, mobil-mobil lapis baja yang dimodifikasi ini dikendalikan dari jarak jauh dan menjadi bagian utama strategi militer Israel dalam invasi darat terbaru di Gaza.
Situasi ini menambah kompleksitas krisis kemanusiaan di Gaza, di mana warga sipil terjebak antara serangan militer yang semakin canggih dan kesulitan untuk mengakses kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan obat-obatan.
Di Eropa, Prancis tengah diguncang aksi mogok dan demonstrasi besar. Pada Kamis (18/9), berbagai profesi termasuk masinis, apoteker, tenaga kesehatan, guru, hingga siswa melakukan mogok massal. Reuters melaporkan aksi ini terjadi bersamaan dengan demonstrasi di seluruh Prancis sebagai bentuk protes terhadap rencana pemotongan anggaran yang diusulkan mantan Perdana Menteri Francois Bayrou.
Para buruh menuntut agar pemerintah membatalkan rencana pemotongan anggaran, meningkatkan dana untuk layanan publik, menarik pajak lebih tinggi bagi warga kaya, dan membatalkan rencana pembekuan dana pensiun. Di Paris, seorang siswa memegang spanduk bertuliskan, “Blokir sekolah kalian atas kebijakan efisiensi!” sebagai bentuk protes terhadap langkah pemerintah yang dinilai merugikan generasi muda.
Kilas internasional hari ini menunjukkan beragam dinamika global, dari upaya diplomasi Ukraina-Rusia, inovasi militer kontroversial Israel, hingga gelombang aksi sosial di Prancis. Semua peristiwa ini mencerminkan ketegangan dan perubahan cepat yang memengaruhi keamanan, politik, dan kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan