Gelar Adat Dayak Jadi Penghargaan Pemimpin Kalteng

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, beserta sang istri yang juga Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Tengah, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, menerima gelar adat Dayak dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah. Penganugerahan gelar adat ini didasarkan pada pertimbangan mereka dianggap mampu menjadi teladan bagi masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai adat Dayak yang berakar pada filosofi Huma Betang.

Agustiar Sabran dianugerahi gelar adat Tamanggung Antang Pasihai, Penyang Lewu Mandereh Danum, yang mengandung makna sebagai pemimpin yang arif, bijaksana, berani, pantang mundur, serta mampu menjaga dan melindungi masyarakat Kalimantan Tengah. Sementara itu, Aisyah Thisia Agustiar Sabran memperoleh gelar Nyai Rantian Intan, yang bermakna wanita yang menjaga kesucian dan kehormatan keluarga, memberikan kedamaian bagi masyarakat, serta menjadi suri tauladan bagi banyak orang.

Sekretaris Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, Yulindra Dedy, menyampaikan bahwa pemberian gelar adat tersebut diharapkan mampu mengingatkan dan mendorong keduanya untuk terus menjunjung tinggi adat dan budaya setempat. Selain itu, gelar ini juga menegaskan peran mereka sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana serta mampu menjaga marwah keluarga sekaligus aktif berkontribusi dalam kehidupan masyarakat luas.

“Dengan gelar adat yang diberikan hari ini, kami berharap keduanya terus menjadi tumpuan dan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat,” ujar Yulindra Dedy.

Pemberian gelar adat ini menjadi simbol pengakuan sekaligus harapan agar Gubernur dan Ketua TP PKK dapat terus memperkuat nilai-nilai kearifan lokal serta menginspirasi masyarakat dalam menjaga keberlanjutan tradisi dan budaya Dayak yang menjadi identitas utama Kalimantan Tengah. Momentum ini juga menguatkan semangat persatuan dan penghormatan terhadap adat yang menjadi fondasi kehidupan masyarakat di provinsi tersebut. []

Redaksi11