BALIKPAPAN — Sorotan lampu berwarna-warni menari di langit-langit BSCC Dome, Jumat (07/11/2025) malam, menandai semaraknya perhelatan Balikpapan Fest 2025 hari ketiga. Ribuan penonton memenuhi arena, menikmati perpaduan antara keindahan budaya, kemegahan mode, dan semangat kreativitas anak bangsa yang ditampilkan dalam satu panggung spektakuler.
Acara dibuka dengan fashion show Duta Wisata Indonesia 2025 yang menampilkan perwakilan dari 15 provinsi di Indonesia. Setiap peserta memukau penonton dengan busana yang menggabungkan unsur modern dan sentuhan tradisional khas daerah masing-masing, menciptakan harmoni visual yang memikat.
Setelah itu, panggung diambil alih oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Kalimantan Timur, yang menampilkan karya-karya desainer lokal penuh karakter. Koleksi yang ditampilkan antara lain Pesona Hutan Perawan karya Ida Syachruni, ILLIMITE dari Ayu Anjaswara, Queen of Linggang Bingung Valley rancangan Inggrid Assa R, Borneo Obscura karya Heni Harum, Asmaradana di Kota Raja dari Imam Mardioto, Senja di Bumi Borneo karya Rones, serta The Rebirth dari Tyasdani.
Suasana semakin hidup dengan fashion dance dari Kemala Etam Bhayangkari, yang menambah sentuhan glamor dan enerjik pada malam itu. Perpaduan musik, tarian, dan busana menghadirkan tontonan yang bukan hanya estetis, tetapi juga sarat makna budaya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, Ratih Kusuma, mengatakan bahwa kegiatan hari ketiga festival ini menjadi bukti nyata kolaborasi lintas sektor antara pelaku budaya, mode, dan komunitas kreatif.
“Hari ini masuk hari ketiga, yaitu parade busana yang dibawakan oleh Duta Wisata Indonesia. Tahun 2025 ini juga ada penampilan dari Bhayangkari Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, serta dari APPMI Kalimantan Timur,” ungkapnya.
Ratih mengapresiasi karya-karya yang ditampilkan karena sarat pesan kearifan lokal dan mencerminkan keberagaman budaya Nusantara.
“Tadi kita sudah melihat berbagai rancangan busana yang lebih menonjolkan kearifan lokal serta kekayaan Nusantara. Saya melihat masyarakat sangat menikmati hiburan tersebut karena dikolaborasikan dengan musik dan fashion dance,” katanya.
Tahun ini, Balikpapan juga mencatat sejarah karena untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah ajang nasional Duta Wisata Indonesia, yang biasanya diselenggarakan di tingkat provinsi.
“Untuk pemilihan Duta Wisata Indonesia, ini pertama kalinya Balikpapan menjadi penyelenggara. Biasanya diadakan di tingkat provinsi. Ada 15 provinsi yang berpartisipasi. Grand final akan digelar hari Minggu besok, jadi selamat menikmati,” jelas Ratih.
Ia menambahkan optimismenya terhadap peluang perwakilan Kalimantan Timur dalam ajang tersebut.
“Saya optimis Kalimantan Timur bisa masuk, apalagi dari Balikpapan. Optimis 100%. Kalau menang, kita syukuran ya. Melihat dari hasil unjuk bakat dan penampilan sebelumnya, peluangnya besar. Doakan saja,” ujarnya.
Balikpapan Fest 2025 akan berlangsung hingga Minggu 09 November 2025 dengan puncak acara Grand Final Duta Wisata Indonesia 2025. Festival ini menjadi simbol semangat Balikpapan dalam memperkuat citranya sebagai kota kreatif dan destinasi budaya unggulan di Indonesia Timur. []
Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan