TARAKAN — Isu yang menyebut gedung RSUD dr H Jusuf SK Tarakan berbahaya pascagempa akhirnya dipatahkan langsung oleh pihak rumah sakit. Manajemen RSUD memastikan seluruh bangunan masih dalam kondisi aman dan kokoh, meski sempat muncul retakan kecil di beberapa bagian tembok.
Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Direktur RSUD dr H Jusuf SK, Yusran, menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial adalah hoaks dan tidak perlu dipercaya.
“Kondisi gedung kita masih bagus dan jangan percaya dengan berita tidak benar, bahwa kondisi gedung kita berbahaya. Kami sementara mengajukan analisis, memang ada tembok yang retak efek dari guncangan, tetapi secara keseluruhan aman,” ujarnya, Minggu (09/11/2025).
Gempa dengan kekuatan cukup besar yang mengguncang Tarakan pada Sabtu sore (08/11/2025) sempat membuat pihak rumah sakit melakukan evakuasi cepat terhadap pasien ke area aman di halaman rumah sakit. Prosedur ini dijalankan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap darurat bencana untuk memastikan keselamatan pasien dan tenaga medis.
“Kita lakukan evakuasi lagi saat gempa di tempat yang telah disiapkan, termasuk anak bayi. Secara teknis, kalau terjadi gempa kita langsung melakukan koordinasi dengan BPBD, TNI/Polri, PMI, dan lain sebagainya untuk melakukan evakuasi dan berjalan kurang lebih 20 menit,” jelas Yusran.
Dalam proses evakuasi, terdapat tiga pasien dengan perawatan khusus yang tetap berada di dalam ruangan sambil diawasi tim medis. Setelah kondisi dinyatakan aman, seluruh pasien dikembalikan ke ruangan masing-masing.
“Kita tetap standby untuk melakukan evakuasi jika terjadi gempa susulan. Perawat juga standby di ruangan untuk mempersiapkan evakuasi, jika kondisi memungkinkan. Teman-teman melakukan sesuai SOP yang seharusnya dilakukan. Alhamdulillah berjalan dengan baik, dan kita tetap koordinasi. Setelah 1 jam pascagempa, pasien yang kita evakuasi kita kembalikan lagi ke ruangan,” bebernya.
Evakuasi dan pemulangan pasien dibantu oleh BPBD, TNI/Polri, PMI, dan sejumlah instansi terkait lainnya yang sigap turun ke lapangan. Koordinasi lintas lembaga ini membuat seluruh proses berjalan aman tanpa insiden berarti.
Sementara itu, Kepala BMKG Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi, memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. “Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Kami imbau masyarakat tetap tenang, waspada dan hati-hati, tidak mudah percaya kepada berita yang disebarkan pihak tidak bertanggung jawab. Tetap pantau situasi dan kondisi melalui sumber-sumber terpercaya,” tegasnya.
BMKG mencatat, gempa yang terjadi pada Sabtu (08/11/2025) pukul 16.56 WITA memiliki kekuatan 4,4 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer, berpusat di sebelah tenggara Pulau Tarakan, sekitar 9 kilometer dari pusat kota.
Dengan klarifikasi resmi dari manajemen rumah sakit dan BMKG, masyarakat diimbau untuk tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta tetap menjaga ketenangan dan kewaspadaan menghadapi kemungkinan gempa susulan. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan