Gen Z Nepal Gunakan Discord Tentukan Pemimpin

KATHMANDU – Pemilu yang digagas generasi Z di Nepal pasca lengsernya Perdana Menteri KP Sharma Oli mencatat sejarah baru. Pada Rabu (10/09/2025), ribuan demonstran muda menggelar pemungutan suara untuk menentukan pemimpin sementara, dengan cara yang tak lazim: mereka memilih lewat platform komunikasi daring Discord.

Para pengunjuk rasa memanfaatkan server “Youth Against Corruption”, yang telah menjadi wadah koordinasi aksi sejak awal September. Server itu disebut memiliki lebih dari 130.000 anggota, meski tidak seluruhnya dapat diverifikasi berasal dari Nepal. “Pemungutan suara ini hanya dimaksudkan untuk menyarankan seorang pemimpin sementara yang dapat mengawasi pemilihan umum,” kata Shaswot Lamichhane, moderator kanal, kepada New York Times.

Hasil pemungutan suara menempatkan Sushila Karki, mantan kepala hakim Nepal, sebagai Perdana Menteri sementara. Keputusan ini menjadikan Karki perempuan pertama yang memegang jabatan tersebut dalam sejarah negara Himalaya itu. Pelantikannya berlangsung pada Jumat (12/09/2025), menandai berakhirnya gejolak yang sempat mengguncang Kathmandu dan kota-kota lain sepanjang minggu itu.

Karki dikenal sebagai sosok yang tegas melawan korupsi. Binay Mishra, analis kebijakan publik di Kathmandu, mengatakan Karki “akhir-akhir ini menjadi sangat vokal, terutama tentang politisasi peradilan dan bagaimana hakim ditunjuk secara parsial.” Rekam jejaknya mencakup masa pengabdian sebagai kepala hakim perempuan pertama pada 2016. Ia pernah menghadapi mosi pemakzulan setelah memutuskan sengketa pengangkatan kepala polisi, namun usulan itu dibatalkan akibat protes publik.

Kerusuhan yang membuka jalan bagi pemilu ini bermula ketika kelompok muda Nepal menuntut perubahan atas ketimpangan sosial dan ekonomi. Mereka memprotes gaya hidup anak-anak politisi yang kerap memamerkan tas desainer dan perjalanan mewah di tengah sulitnya mencari pekerjaan di dalam negeri. Situasi makin panas setelah pemerintah melarang lebih dari dua lusin platform media sosial, termasuk Instagram dan WhatsApp.

Dalam salah satu puncak ketegangan, gedung parlemen dan Mahkamah Agung dibakar massa, memaksa Oli mundur dari kursinya. Bentrokan yang terjadi mengakibatkan 51 orang tewas, terdiri dari 21 demonstran, tiga polisi, dan 27 korban lainnya. Kementerian Kesehatan Nepal mencatat lebih dari 1.700 orang mengalami luka-luka akibat kerusuhan tersebut.

Langkah Gen Z memanfaatkan Discord bukan hanya menunjukkan kreativitas, tetapi juga menggambarkan keinginan kuat generasi muda Nepal untuk mengambil alih masa depan politik negaranya. Meskipun proses itu belum memiliki mekanisme resmi yang ketat, terpilihnya Karki mencerminkan aspirasi luas akan pemerintahan yang bersih dan lebih inklusif.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com