KARANGASEM – Dua pekan pascabanjir bandang yang melanda Dusun Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem, kehidupan warga belum kembali normal. Hingga Jumat (26/09/2025), genangan air setinggi 30–40 sentimeter masih merendam rumah-rumah di kawasan tersebut.
Kondisi tersebut memaksa puluhan kepala keluarga (KK) memilih bertahan di tempat tinggal keluarga maupun kerabat yang rumahnya aman dari banjir. Situasi ini membuat banyak warga harus hidup dalam ketidakpastian, menunggu sampai genangan benar-benar surut agar bisa kembali menata rumah mereka.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa, menuturkan bahwa upaya penanganan terus dilakukan. “Tiga unit mesin pompa dikerahkan setiap hari dengan dukungan PMI Karangasem, relawan, serta masyarakat setempat. Proses penyedotan terus kita lakukan. Namun, karena debit air cukup tinggi, butuh waktu lebih lama,” jelasnya.
Selain mengandalkan pompa penyedot, pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) juga melakukan normalisasi aliran Sungai Betel. Alat berat diterjunkan guna memperlebar jalur sungai agar air tidak kembali meluap ke kawasan pemukiman saat hujan deras mengguyur.
Meski berbagai langkah penanggulangan sudah dijalankan, warga terdampak mengaku masih harus bersabar. Sedikitnya 30 KK sampai saat ini menetap sementara di rumah kerabat. Mereka belum bisa memperkirakan kapan dapat kembali ke rumah masing-masing.
Warga berharap pemerintah dapat mempercepat penanganan genangan, sekaligus menyiapkan langkah antisipasi agar bencana serupa tidak terulang. Sementara itu, aktivitas sehari-hari terpaksa dijalani dengan segala keterbatasan. Anak-anak harus beradaptasi dengan lingkungan baru, sedangkan orang tua berusaha menjaga semangat agar keluarga tetap kuat menghadapi situasi sulit.
Hingga kini, yang bisa dilakukan masyarakat hanyalah menunggu dengan penuh kesabaran. Mereka percaya bahwa kondisi akan kembali pulih, meski prosesnya memakan waktu lebih panjang dari yang dibayangkan. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan