JAKARTA – Gereja Katolik resmi menyambut pemimpin tertinggi yang baru. Paus Leo XIV, yang memiliki nama asli Robert Francis Prevost, dilantik dalam misa khidmat di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada Minggu 18/05/2025. Pelantikan ini menjadi momentum bersejarah, bukan hanya bagi umat Katolik sedunia, tetapi juga bagi Amerika Serikat, karena Paus Leo XIV merupakan Paus pertama yang berasal dari negara tersebut. Sebelumnya, Prevost terpilih dalam Konklaf awal Mei 2025 sebagai penerus Paus Fransiskus, yang wafat pada 21 April 2025. Dengan demikian, ia menjadi Paus Gereja Katolik ke-267 sekaligus pemegang kedaulatan Negara Kota Vatikan.
Di Indonesia, suasana syukur dan harapan turut menyertai pelantikan ini. Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta sekaligus satu-satunya Kardinal asal Indonesia yang turut memberikan suara dalam Konklaf, menyampaikan refleksi dan harapannya kepada publik. “Sesudah pemakaman Paus Fransiskus yang begitu istimewa, pemilihan Paus yang baru, Paus Leo XIV, dan inagurasi hari ini, saya yakin sungguh-sungguh merupakan berkat besar bagi Gereja Katolik. Moga-moga juga makin dicintai, baik oleh umat sendiri maupun oleh komunitas agama yang berbeda,” ujar Suharyo dalam konferensi pers usai Misa Syukur di Gereja Katedral Jakarta, Minggu malam.
Lebih lanjut, Kardinal Suharyo mengajak umat Katolik di Indonesia untuk merenungkan semboyan Paus Leo XIV: In Illo Uno unum (Dalam Dia yang Satu, Kita Semua Satu), yang menurutnya mengandung pesan penting tentang persatuan dalam kasih Kristus. Ia juga membagikan pengalamannya selama mengikuti proses Konklaf, yang menurutnya begitu mendalam secara spiritual.“Konklaf pemilihan Paus, pemilihan ketua, pemimpin Gereja Katolik dan pimpinan Kota Vatikan dilaksanakan dengan cara yang sangat istimewa. Tidak ada kampanye, tidak ada gosip, tidak ada intrik, pasti tidak ada suap,” tutur Suharyo. “Tidak ada permainan uang, semua berjalan sangat mulus, semua berjalan sungguh-sungguh atas daya kuasa Roh Kudus yang mempersatukan,” lanjutnya.
Umat Katolik Indonesia pun menyambut momen ini dengan harapan besar: agar kepemimpinan Paus Leo XIV membawa Gereja semakin inklusif, mencerminkan cinta kasih universal, dan mampu menjawab tantangan zaman dengan semangat persatuan serta pelayanan. []
Redaksi02