GOR Sempaja, Arena Olahraga sekaligus Peluang Bisnis!

SAMARINDA – Kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Sempaja kini tidak hanya dikenal sebagai pusat aktivitas olahraga, tetapi juga menjadi ruang hidup bagi pelaku usaha kecil. Salah satunya adalah Sugianto, pemilik lapak Pentol Suka Suka, yang tergabung sebagai pedagang binaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur.

Sugianto menjelaskan bahwa ide berjualan muncul karena tingginya aktivitas masyarakat yang rutin berolahraga setiap pagi dan sore. “Momen tersebut menjadi peluang untuk menyediakan aneka jajanan bagi para pengunjung,” ujarnya saat ditemui di area GOR Sempaja, Jumat (17/10/2025).

Lapak Pentol Suka Suka menawarkan berbagai menu ringan seperti sosis bakar, pentol telur, pentol rebus, usus goreng, dan camilan lainnya. Usaha kecil ini telah berjalan selama setahun di bawah binaan Dispora Kaltim, yang mendukung pengembangan pedagang lokal melalui pendampingan dan pengaturan lokasi.

Meski begitu, Sugianto mengakui sejumlah tantangan tetap ada. Cuaca menjadi hambatan utama karena jumlah pengunjung menurun saat hujan. Selain itu, pembatasan area jualan kerap diterapkan ketika GOR mengadakan kegiatan besar, terutama acara pemerintahan. Dalam kondisi tersebut, para pedagang biasanya dipindahkan ke area depan gedung serbaguna.

Menurut Sugianto, Dispora Kaltim turut berperan menata lapak agar lebih tertib dan menarik bagi pengunjung. Penataan dilakukan dengan mengatur posisi lapak secara selang-seling antara penjual makanan dan minuman, sehingga mudah diakses dan menimbulkan kesan rapi.

Keberadaan pedagang binaan seperti Sugianto menunjukkan bahwa GOR Sempaja berfungsi ganda: tidak hanya sebagai tempat berolahraga, tetapi juga sebagai ruang pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan dukungan pemerintah, usaha kecil di kawasan olahraga ini dapat tumbuh, sekaligus mendorong semangat kewirausahaan lokal.

Sugianto berharap pemerintah terus memberikan ruang yang memadai bagi pedagang kecil. “Kami hanya berharap bisa tetap berjualan di sini tanpa harus sering pindah tempat,” tuturnya menutup pembicaraan. []

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah