GPM Jadi Jembatan Kedekatan Polri dengan Masyarakat Kutim

KUTAI TIMUR – Upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di Kutai Timur (Kutim) tidak hanya dilakukan oleh instansi pemerintahan. Kepolisian pun kini turun tangan langsung. Melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), Polres Kutim berkolaborasi dengan Bulog wilayah Kutim, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop), dan Dinas Ketahanan Pangan (Dis Ketapang) Kutim untuk memastikan masyarakat dapat membeli beras dengan harga terjangkau.

Kegiatan GPM berlangsung di halaman Polsek Muara Bengkal dan Bengalon, Minggu (31/08/2025), dan dihadiri ratusan warga dari berbagai lapisan. Antusiasme terlihat sejak pagi, warga berbondong-bondong datang untuk membeli beras dengan harga yang lebih rendah dibanding pasaran.

Kapolres Kutim AKBP Fauzan Arianto mengatakan, program ini difokuskan pada penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Melalui kegiatan tersebut, beras dijual dengan harga Rp65.000 per 5 kilogram. “Hari ini kami salurkan beras SPHP kepada 520 warga. Antusiasmenya masih cukup tinggi. Penyaluran beras SPHP ini sebagaimana arahan bapak Kapolri mengenai perintah Presiden untuk memasifkan distribusi beras SPHP,” ujar AKBP Fauzan.

Ia menambahkan, langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dalam menjaga ketersediaan pangan dan menekan dampak fluktuasi harga beras di masyarakat.

AKBP Fauzan menegaskan, kegiatan ini bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga komitmen Polres Kutim untuk mendukung program-program pemerintah, khususnya dalam menstabilkan bahan pokok penting (bapokting).

“Penyaluran beras SPHP ini sebagai wujud Polres Kutim mendukung program-program pemerintah. Selain itu, bertujuan untuk membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok penting yang terjangkau,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa GPM menjadi sarana penting untuk memastikan distribusi bahan pokok langsung menyentuh masyarakat. Dengan begitu, potensi kelangkaan atau penimbunan yang dapat memicu gejolak harga bisa diantisipasi lebih awal.

Di balik program pangan murah ini, Polres Kutim juga memanfaatkan momentum untuk memperkuat kedekatan dengan warga. Menurut AKBP Fauzan, pendekatan humanis semacam ini penting agar masyarakat melihat Polri bukan hanya sebagai penegak hukum, melainkan juga mitra yang peduli dengan kesejahteraan rakyat. “GPM juga sebagai wujud memastikan pendistribusian bahan bapokting langsung ke warga masyarakat, sehingga mengurangi risiko kelangkaan bahan pokok,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Fauzan juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga suasana aman dan kondusif di Kutim. Ia menekankan bahwa keberhasilan program pemerintah, termasuk stabilitas pangan, akan sulit tercapai tanpa dukungan masyarakat.

“Mari bersama-sama jaga persatuan dan kesatuan dan jangan mudah terprovokasi. Peran serta masyarakat untuk mewujudkan keamanan sangatlah penting, mari saling menjaga keutuhan bangsa ini,” tuturnya.

Bagi sebagian warga, kehadiran beras SPHP dengan harga terjangkau sangat membantu di tengah naik-turunnya harga beras di pasaran. Kehadiran GPM sekaligus memberikan kepastian bahwa kebutuhan dasar masyarakat tetap bisa dijangkau, terutama menjelang masa-masa rawan inflasi.

Selain membantu rumah tangga, program ini juga berkontribusi menjaga daya beli masyarakat. Dengan harga pangan yang terkendali, stabilitas ekonomi daerah bisa lebih terjaga.

Langkah yang ditempuh Polres Kutim ini menunjukkan bahwa penanganan isu pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor pertanian atau perdagangan, tetapi juga membutuhkan sinergi lintas lembaga. Kehadiran aparat kepolisian di tengah masyarakat dalam konteks ini semakin menegaskan peran Polri sebagai penjaga ketertiban sekaligus pengayom kesejahteraan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com