Gubernur Bali Minta Petaninya Belajar ke Israel

BALI – Gubernur Bali Wayan Koster menekankan pentingnya inovasi dalam sektor pertanian sebagai langkah strategis menghadapi tantangan ketahanan pangan di Pulau Dewata. Ia menyoroti perlunya pemanfaatan lahan kering secara maksimal dengan pendekatan teknologi modern, bahkan membuka kemungkinan untuk studi banding ke luar negeri.

“Kalau perlu, belajar ke Israel yang luar biasa, nggak punya lahan subur, tidak ada air, tapi pertaniannya sangat maju,” ujar Koster dalam sambutannya pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Penyusunan RKPD Semesta Berencana Provinsi Bali 2026, yang digelar di Kantor Gubernur Bali, Selasa (15/04/2025).

Koster memuji kemajuan pertanian di Israel yang mampu mengolah sumber daya minim menjadi keunggulan, bahkan hingga mampu memanfaatkan embun sebagai sumber air bagi tanaman. Ia menilai hal tersebut sebagai contoh konkret yang patut ditiru, khususnya oleh jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali.

“Belajar gitu, Pak, jadi jangan gitu-gitu aja, nggak akan maju,” katanya, menyindir minimnya inovasi dalam pengelolaan sektor pertanian di daerah.

Lebih lanjut, Koster mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tren penurunan produksi beras lokal Bali dalam lima tahun terakhir. Menurutnya, luasan sawah yang terus menyusut akibat ekspansi pembangunan, terutama untuk keperluan sektor pariwisata, turut menjadi penyebab menurunnya surplus beras.

“Karena luasan sawahnya menurun terus. Ribuan hektare per tahun lahan produktif itu berkurang karena eksploitasi lahan terlalu tinggi dalam pembangunan fasilitas pariwisata maupun fasilitas lainnya,” paparnya.

Koster menegaskan, tanpa langkah konkret dan terobosan teknologi, Bali berpotensi menghadapi krisis pangan dalam beberapa tahun ke depan. Ia berharap agar jajaran pemerintah daerah, khususnya instansi terkait, segera mengambil langkah serius dan inovatif.

Dengan tekanan pada ketahanan pangan yang semakin nyata, Gubernur mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bergerak cepat dan cermat. Pertanian, menurutnya, tidak boleh ditinggalkan di tengah pesatnya pembangunan infrastruktur dan sektor pariwisata di Bali. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X