Gubernur: Kalbar Bukti Ketahanan Pangan Nasional

PONTIANAK  – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menyatakan kesiapan untuk mengekspor sebanyak 1.000 ton beras premium ke Sarawak, Malaysia, sebagai bagian dari upaya penguatan ketahanan pangan serta optimalisasi produksi pertanian, khususnya di wilayah perbatasan.”Ekspor ini merupakan bukti keberhasilan Kalbar dalam mencapai surplus beras premium, sekaligus kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan regional di kawasan ASEAN. Kalbar berhasil mencatatkan surplus sekitar 1.400 ton beras premium dan kami siap mengekspor 1.000 ton ke Malaysia pada Juli atau Agustus 2025,” kata Gubernur Kalbar, Ria Norsan, dalam keterangannya di Pontianak, Kamis.

Langkah ekspor ini dinilai sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar setiap daerah turut memperkuat ketahanan pangan nasional. Kalbar pun menjadi salah satu provinsi yang telah menerapkan dua program strategis ketahanan pangan yang melibatkan institusi pertahanan dan keamanan.”Program pertanian padi dilaksanakan bersama Kodam XII/Tanjungpura, sementara pengembangan jagung menjadi tanggung jawab Polda Kalbar. Keduanya telah menunjukkan hasil yang sangat positif,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ria Norsan mengungkapkan bahwa produksi jagung di Kalbar meningkat hingga tiga kali lipat sejak program ketahanan pangan dijalankan. Bahkan, dalam waktu dekat Kalbar akan menggelar panen raya jagung yang dijadwalkan dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat produksi padi pada 2024 mencapai 789.291 ton gabah kering giling (GKG), meningkat dari 700.291 ton pada 2023. Produksi beras tahun 2024 pun menyentuh angka 452.440 ton. Untuk periode Januari–Februari 2025 saja, produksi padi telah mencapai 221.153 ton GKG, setara dengan 132.000 hingga 144.000 ton beras.

Pemerintah Provinsi Kalbar menargetkan produksi padi pada tahun 2025 dapat mencapai 1 juta ton, yang diharapkan mampu menghasilkan sekitar 500.000 ton beras guna memenuhi kebutuhan domestik dan memperkuat ekspor pangan.”Ini membuktikan Kalbar tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga berkontribusi dalam kerja sama pangan lintas negara,” tegas Ria Norsan.

Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Kalbar tahun 2024 tercatat sebesar 73,1 persen, masuk dalam kategori “baik dan tahan pangan”. Angka ini mencerminkan keseriusan pemerintah provinsi dalam membangun sektor pangan yang tangguh dan berkelanjutan di tengah berbagai tantangan global.

Dalam kesempatan itu, Ria Norsan turut mengajak semua pihak untuk terus menjaga sinergi demi keberhasilan program pangan yang menjadi fondasi utama pembangunan.”Ketahanan pangan adalah fondasi pembangunan. Kalbar siap menjadi lumbung pangan perbatasan yang berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu menembus pasar ekspor,” katanya. []

Redaksi02

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com