Gubernur Kalbar Fokus Perbaikan Mutu Layanan MBG

PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyoroti laporan dugaan kasus keracunan makanan di sejumlah kabupaten yang terkait dengan program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Ia menegaskan bahwa penyedia makanan memiliki tanggung jawab penuh dan harus memperhatikan kualitas gizi, kebersihan, serta logistik distribusi agar makanan yang diterima anak-anak tetap aman dan segar.

“InsyaAllah besok akan ada pertemuan di Pendopo Gubernur untuk mengundang seluruh stakeholder dari mitra MBG agar disatukan persepsinya dan diperbaiki hal-hal yang masih kurang dalam pelayanan,” ujar Ria Norsan saat ditemui di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, pada Sabtu (27/09/2025).

Gubernur menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, mitra pelaksana, serta tenaga ahli gizi yang disiapkan Pemprov Kalbar untuk memperkuat pelaksanaan program. “Kita menyiapkan tenaga ahli gizi agar setiap menu yang disajikan sesuai standar kesehatan dan nutrisi, serta aman bagi anak-anak,” katanya.

Pertemuan lanjutan yang dijadwalkan pada Minggu, 28 September 2025, akan melibatkan Koordinator MBG Regional Kalbar, mitra pelaksana, serta seluruh pemangku kepentingan. Tujuannya adalah memastikan seluruh pihak memiliki persepsi yang sama mengenai prosedur distribusi, penyimpanan, dan penanganan makanan agar kejadian serupa tidak terulang.

Ria Norsan menekankan bahwa program MBG merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pemerintah daerah, katanya, memiliki kewajiban untuk mendukung program ini secara penuh. “Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga pada konsistensi semua pihak dalam memastikan anak-anak menerima makanan sehat, bergizi, dan aman,” ucapnya.

Menurutnya, program MBG memiliki manfaat ganda. Selain membantu pemenuhan gizi anak, program ini juga berpotensi memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal melalui keterlibatan UMKM dalam penyediaan bahan makanan. Namun, Norsan mengingatkan bahwa keselamatan dan kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama.

Ia menegaskan bahwa setiap mitra MBG wajib mengikuti prosedur standar pengolahan makanan, mulai dari pemilihan bahan baku, proses masak, hingga distribusi ke sekolah. Pemerintah provinsi akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi rutin agar kualitas program tetap terjaga.

“Kita ingin masyarakat yakin bahwa program MBG bukan hanya sekadar slogan, tetapi nyata dan memberikan manfaat langsung kepada anak-anak. Ini juga menjadi bukti komitmen pemerintah daerah terhadap kesejahteraan generasi muda,” ujar Norsan.

Dengan langkah koordinasi yang semakin diperkuat, Gubernur berharap program MBG dapat berjalan lancar, aman, dan memberikan efek positif bagi pertumbuhan dan kesehatan anak-anak di Kalbar. Ia menekankan bahwa kerja sama antar-stakeholder merupakan kunci keberhasilan program ini di masa mendatang. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com