LEMBATA – Gunung Ile Lewotolok, yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Jumat (24/01/2025), gunung dengan ketinggian 1.423 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini meletus sebanyak tiga kali dalam rentang waktu 24 jam, yaitu pukul 00.00 hingga 24.00 Wita.
Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok mencatat, letusan tersebut memiliki amplitudo 6 hingga 6,4 mm dengan durasi antara 27 hingga 31 detik. Selain itu, tinggi kolom abu yang dihasilkan mencapai ratusan meter.
“Kami mengamati tiga kali letusan dengan ketinggian kolom abu sekitar 100 hingga 200 meter. Asap yang teramati berwarna putih hingga kelabu,” jelas Syawaludin, petugas Pos PGA Ile Lewotolok, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (25/01/2025).
Selain letusan, Syawaludin juga melaporkan bahwa kejadian tersebut disertai dengan gemuruh lemah. Berdasarkan pengamatan visual, kabut yang menyelimuti gunung berada pada kategori 0-I hingga 0-II.
“Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, membubung setinggi 50 hingga 300 meter di atas puncak kawah,” ujar Syawaludin lebih lanjut.
Cuaca di sekitar gunung saat itu cerah hingga berawan, sementara angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara tercatat antara 26 hingga 30 derajat Celsius.
Selama periode yang sama, terjadi 36 kali gempa embusan dengan amplitudo antara 1 hingga 6,2 mm, dan durasi antara 20 hingga 36 detik.
Selain itu, terdeteksi pula empat kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 hingga 6,4 mm dan durasi antara 67 hingga 155 detik.
Berdasarkan pengamatan tersebut, pihak Pos PGA Ile Lewotolok mengingatkan masyarakat bahwa status Gunung Ile Lewotolok saat ini berada pada level II, yakni waspada.
Warga diimbau untuk tidak mendekati gunung dan menghindari aktivitas di sekitar radius bahaya yang telah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Pemerintah dan petugas terkait terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik gunung ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya perubahan status yang lebih tinggi. []
Redaksi03