JAKARTA – Pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad atau yang lebih dikenal dengan nama Haji Isam membantah kabar bahwa dirinya tengah berupaya mengambil alih kepemimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bantahan tersebut disampaikan menyusul mencuatnya isu pencalonan Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebagai calon ketua umum dalam Muktamar PPP yang dijadwalkan berlangsung pada September mendatang.
Melalui pernyataan tertulis pada Rabu (28/05/2025), Haji Isam menegaskan bahwa langkah Amran maju sebagai calon ketua umum merupakan keputusan politik pribadi, bukan bagian dari manuver politik dirinya. “Itu haknya Pak Amran, saya tidak tahu menahu soal itu,” kata Haji Isam.
Ia juga dengan tegas menampik tudingan yang menyebut dirinya menjadi sosok di balik pencalonan Amran untuk memimpin partai berlambang Kabah tersebut. Lebih lanjut, Haji Isam membantah isu bahwa dirinya bersama Amran tengah menanti restu dari Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengambil alih PPP. Bahkan, ia menyatakan tidak pernah bertemu dengan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono. “Tidak pernah dan saya tidak tahu menahu soal itu,” ujar Haji Isam.
Isu tentang kedekatan Haji Isam dengan jajaran menteri kabinet Prabowo juga tak luput dari perhatiannya. Ia menolak anggapan bahwa dirinya memiliki pengaruh atau loyalis di dalam kabinet. Menurutnya, para menteri dipilih berdasarkan profesionalisme dan kompetensi, bukan karena relasi pribadi. “Mereka (menteri) orang profesional, dipilih karena mempunyai kemampuan di bidangnya. Bukan karena kedekatan saya dengan mereka,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuzy atau Rommy, mengungkapkan bahwa kedekatan Haji Isam dengan Amran hanya kebetulan belaka. Ia menepis dugaan adanya intervensi politik dari Haji Isam dalam proses internal PPP. “Bahwa, yang terjadi di PPP sama sekali bukan upaya Haji Isam untuk mengakuisi melalui kerabatnya. Sebagai pengusaha sukses, Haji Isam tidak butuh mengakuisisi partai manapun,” ujar Rommy.
Dengan berbagai klarifikasi tersebut, Haji Isam berharap publik tidak lagi mengaitkan dirinya dengan dinamika politik internal PPP. Ia menegaskan posisinya sebagai seorang pengusaha yang tidak memiliki ambisi politik dalam tubuh partai mana pun. []
Redaksi11