NUNUKAN – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, beberapa harga barang kebutuhan pokok di Kabupaten Nunukan mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini, menurut pihak terkait, disebabkan oleh meningkatnya konsumsi masyarakat yang umumnya terjadi setiap tahun menjelang lebaran.
Dior R. Frames, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Nunukan, menyampaikan bahwa salah satu komoditas yang mengalami kenaikan signifikan adalah cabai rawit merah. Harga cabai rawit merah yang sebelumnya hanya berkisar Rp 80.000 per kilogram, kini telah mencapai Rp 110.000 per kilogram. Kenaikan harga tersebut sudah mulai terjadi sejak bulan Ramadan.
“Untuk harga cabai rawit merah itu memang ada kenaikan harga. Dari yang hari biasanya hanya berkisar Rp 80 ribu, saat ini sudah berada di harga Rp 110 ribu per kilogram. Kenaikan ini sudah mulai terjadi selama bulan Ramadan,” ujar Dior kepada benuanta.co.id, Rabu (26/03/2025).
Selain cabai, Dior juga mencatat adanya kenaikan harga pada bawang merah dan bawang putih. Meski demikian, kenaikan harga untuk kedua komoditas tersebut relatif kecil, yakni sekitar Rp 2.000 per kilogram. Dior menjelaskan bahwa hal ini wajar terjadi karena adanya pergantian stok barang yang biasanya dilakukan saat kapal-kapal pengangkut dari Sulawesi tiba.
“Biasanya untuk harga ini, kalau kapal dari Sulawesi masuk stok barang akan berganti, dan itu biasanya ada penyesuaian harga lagi,” tambahnya.
Sementara itu, harga telur juga mengalami variasi. Harganya berkisar antara Rp 55.000 hingga Rp 62.000 per rak, tergantung pada jenis dan asal telur. Dior menyebutkan bahwa harga telur lokal tetap stabil, sedangkan telur dari Sulawesi harganya masih dalam batas normal. Kenaikan harga telur, kata Dior, biasanya terjadi karena meningkatnya kebutuhan untuk keperluan membuat kue selama perayaan lebaran.
“Untuk harga telur lokal tidak ada kenaikan harga, begitu juga dengan telur Sulawesi, harganya masih stabil. Itu biasanya memang meningkat karena kebutuhan masyarakat untuk keperluan buat kue,” ungkapnya.
Dior juga menekankan bahwa kenaikan harga jelang Hari Raya Idulfitri memang sudah menjadi hal yang umum terjadi setiap tahun. Hal ini dipengaruhi oleh lonjakan permintaan yang menyebabkan stok barang cepat habis.
Meski demikian, Dior memastikan bahwa stok sembako di Nunukan dipastikan tercukupi hingga Hari Raya Idulfitri. “Kalau harapan kita semoga tidak ada gangguan lainnya seperti cuaca ekstrem atau kapal tidak datang, karena itu akan berdampak sekali dengan harga. Apalagi sebagian besar barang sembako kita ini didatangkan dari luar Nunukan, jadi sangat bergantung dengan armada pengangkut,” pungkasnya. []
Redaksi03