SEOUL – Sidang pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memasuki tahap terakhir pada hari ini, Selasa (13/02/2025). Yoon tiba di pengadilan sekitar pukul 9 pagi waktu setempat untuk mengikuti jalannya sidang yang akan mendengarkan bukti-bukti dari sejumlah saksi kunci.
Salah satu saksi yang akan memberikan kesaksian adalah mantan kepala dinas intelijen Korea Selatan, serta salah seorang kepala Komando Pertahanan Seoul, unit militer yang diterjunkan ke parlemen saat penerapan darurat militer pada Desember 2024 lalu.
Sidang ini diharapkan menjadi sesi terakhir sebelum majelis hakim memutuskan status pemakzulan Yoon melalui sidang tertutup. Proses pengambilan keputusan ini diperkirakan akan memakan waktu hingga dua pekan ke depan.
Dalam pernyataan resmi para hakim di Pengadilan Seoul, mereka menyebut bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan penilaian konstitusional terkait pemakzulan tersebut.
Menurut sejumlah pakar hukum yang bergabung dengan Institut Hukum Universitas Korea, terutama Kim Hyun Jung, banyak yang meyakini bahwa hakim Mahkamah Konstitusi akan memberikan keputusan yang mendukung pemakzulan presiden tersebut.
Namun, di sisi lain, mereka juga memperingatkan adanya potensi konflik politik yang bisa menghambat kelancaran proses persidangan tersebut.
Jika pengadilan menguatkan keputusan pemakzulan Yoon, maka pemilihan presiden baru di Korea Selatan harus dilaksanakan dalam waktu 60 hari setelah keputusan tersebut.
Saat ini, pihak berwenang sedang menyelidiki Yoon terkait tuduhan bahwa dia menjadi otak di balik pemberlakuan darurat militer pada 3 Desember 2024.
Pemberlakuan darurat militer tersebut memicu kekacauan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara tersebut.
Yoon Suk Yeol juga diduga berkolusi dengan Menteri Pertahanan saat itu, Kim Yong-hyun, serta pihak lainnya untuk memicu kerusuhan politik dengan mengumumkan status darurat militer.
Lebih lanjut, Yoon dituduh menyalahgunakan kekuasaannya dengan mengirimkan pasukan untuk menghentikan anggota parlemen yang hendak memberikan suara menentang keputusan tersebut.
Saat ini, Yoon sedang menjalani tahanan di Pusat Penahanan Seoul di Uiwang, yang terletak di sebelah selatan ibu kota.
Di sisi lain, persidangan di Mahkamah Konstitusi terus berjalan untuk menentukan apakah pemakzulan Yoon akan disetujui atau ditolak oleh Majelis Nasional Korea Selatan. []
Redaksi03