Hilang 16 Tahun, Dua TKW Ditemukan Selamat di Malaysia

KUBU RAYA – Dua Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Kuching, Sarawak, Malaysia, berhasil ditemukan dalam kondisi selamat setelah belasan tahun hilang tanpa kabar. Mereka adalah Isa Bella dan Kuntring, yang juga dikenal sebagai Tutik.

Isa Bella merupakan warga Desa Punggur, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Selama 16 tahun tidak ada kabar dari Isa Bella, keluarganya bahkan sempat menganggap dia telah meninggal dunia. Sementara itu, Tutik yang berasal dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sudah lupa alamat kampung halamannya dan keluarganya akibat lamanya ia hilang kontak.

Penemuan keduanya bermula dari laporan yang diterima oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching, melalui Dewan Pimpinan Daerah Perempuan Demokrat Republik Indonesia (DPD PDRI) Kalbar. Isa Bella diketahui berangkat ke Malaysia pada 2008 untuk bekerja, namun sejak itu tidak pernah memberikan kabar kepada keluarga.

Ketua DPD PDRI Kalbar, Sri Cahyawati, menyampaikan bahwa setelah bertahun-tahun tanpa kabar, muncul informasi bahwa Isa Bella ditemukan bekerja di sebuah rumah di Kuching. “Isa Bella, kerja di suatu rumah dan tidak bisa berkomunikasi dengan orang dari luar,” kata Sri Cahyawati.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak keluarga melaporkan ke DPD PDRI Kalbar yang kemudian berkoordinasi dengan KJRI. Pada September 2024, KJRI berhasil mengidentifikasi keberadaan Isa Bella dan Tutik di sebuah rumah majikan di Kuching. Kedua TKW tersebut kemudian dievakuasi pada Oktober 2024 dan ditampung di rumah perlindungan korban di Sabah, Malaysia, menunggu proses pemulangan ke tanah air.

Tutik mengungkapkan bahwa ia mulai bekerja di Malaysia sejak 2005, saat usianya baru 15 tahun. Ia termotivasi menerima tawaran pekerjaan karena kondisi keluarganya yang kurang mampu. Selama bekerja sebagai ART di rumah seorang dokter, Tutik tidak diizinkan berkomunikasi dengan keluarga dan tidak pernah menerima gaji meskipun majikannya mengaku telah menyetorkannya ke bank.

“Saya tak pernah terima gaji, alasannya sudah masuk di bank. Namun, majikan saya tak pernah melihatkan rekeningnya,” ujar Tutik. Ia juga mengaku kerap dipaksa bekerja tanpa henti dari pagi hingga pagi selama tiga bulan berturut-turut.

Pada 2020, Tutik berusaha melarikan diri karena tidak tahan dengan perlakuan majikannya, tetapi gagal karena selalu diawasi ketat, bahkan aktivitasnya dipantau melalui CCTV.

Saat ini, Tutik telah menjalani proses pemulangan ke kampung halamannya di Jawa Tengah. Ia sempat ditampung di Rumah Ramah Pekerja Migran di Pontianak sebelum melanjutkan perjalanan secara mandiri menggunakan travel menuju Jawa Tengah pada Jumat (30/5/2025). Sementara Isa Bella dan rekannya masih menunggu jadwal pemulangan yang direncanakan pada Juni 2025.

Kisah penemuan Isa Bella dan Tutik ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan dan pengawasan terhadap TKI di luar negeri serta upaya pemulangan yang layak bagi mereka yang mengalami perlakuan tidak manusiawi. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X