Hubungan Gelap, Bayi Tak Berdosa Jadi Korban

KUBU RAYA – Kisah memilukan sekaligus memalukan kembali mencoreng nurani kemanusiaan di Kabupaten Kubu Raya. Seorang pria berinisial RN (32), warga Desa Padang Tikar Dua, Kecamatan Batu Ampar, tega membuang bayi kandungnya sendiri hasil hubungan terlarang dengan adik iparnya, AM (19). Ironisnya, RN bahkan berada di lokasi saat bayi itu dievakuasi warga ke Puskesmas Padang Tikar, tanpa menunjukkan sedikit pun rasa bersalah.

Lebih tragis lagi, dari pengakuannya, RN mengetahui betul bayi itu darah dagingnya. Ia dan AM sudah lama menjalani hubungan gelap yang akhirnya menghasilkan bayi tak berdosa tersebut. Namun alih-alih bertanggung jawab, keduanya justru memilih jalan keji dengan membuang bayi itu di kebun kelapa.

“Saat AM membuang bayi itu, posisi saya lagi kerja dan saya dapat chat dari AM bahwa sudah membuang bayi tersebut di kebun kelapa. Saya langsung bergegas pulang meminta izin kepada bos saya. Sampai di lokasi pembuangan bayi, ternyata bayi itu sudah tidak ada. Saya bilang ke AM bayinya sudah tidak ada, mungkin sudah ditemukan orang, habis itu saya lanjut kerja lagi,” kata RN tanpa rasa malu, Jumat, (10/10/2025).

Pernyataan RN yang tenang dan tanpa penyesalan itu menggambarkan betapa lunturnya nilai moral dan kemanusiaan dalam dirinya. Ia bahkan mengaku masih sempat berada di puskesmas saat bayi itu dirawat oleh tenaga medis dan disaksikan warga sekitar. Namun, alih-alih menyerahkan diri, RN hanya berpura-pura menjadi penonton.

“Besoknya saya belum kabur ke Pontianak, tapi saya ke puskesmas melihat bayi itu dengan rasa biasa saja. Karena saya belum berani menyerahkan diri dan juga takut ini ketahuan sama keluarga,” tambahnya dengan nada datar.

Kini, bayi malang tersebut masih dirawat di RSUD Tuan Besar Syarif Idrus, Kubu Raya. Sementara RN dan AM telah diamankan di Mapolres Kubu Raya untuk menjalani proses hukum. Kasus ini kembali menjadi tamparan keras bagi masyarakat yang kian kehilangan batas antara cinta, dosa, dan tanggung jawab.

Tindakan RN dan AM tak hanya mencerminkan lemahnya moral, tetapi juga menunjukkan kegagalan nilai sosial dalam membedakan kasih dan kejahatan. Membuang bayi yang lahir dari dosa mungkin dianggap solusi sesaat, namun dosa yang lebih besar justru mereka lakukan: menanggalkan kemanusiaan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com