TARAKAN – Hujan lebat yang melanda Kota Tarakan sejak pagi hari pada Rabu (6/8) menyebabkan sejumlah kejadian bencana alam di beberapa wilayah, termasuk tanah longsor, pohon tumbang, serta genangan banjir di sejumlah titik permukiman warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan mengonfirmasi telah menerima laporan dari warga terkait insiden tersebut. Kepala BPBD Tarakan, Yonsep, menyebutkan bahwa tanah longsor terjadi di wilayah Sebengkok Waru, RT 26, dan mengakibatkan satu unit rumah tertimpa material longsoran.
“Kemudian ada juga kejadian pohon tumbang yang menimpa fasilitas umum, yakni sekolah, di RT 36 Kampung Baru,” ungkap Yonsep kepada awak media.
Ia menjelaskan bahwa tim dari BPBD bersama Respon Wilayah Darurat (RWD) sudah diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan penilaian awal terhadap dampak bencana serta menentukan langkah-langkah penanganan darurat. Tim juga sedang menghimpun data dari berbagai wilayah terdampak untuk memastikan kebutuhan logistik dan upaya evakuasi apabila diperlukan.
“Sementara ini baru dua laporan itu yang masuk ke kami. Tim masih melakukan peninjauan dan pendataan di lapangan,” jelasnya.
Selain kejadian tanah longsor dan pohon tumbang, banjir juga tercatat melanda beberapa wilayah, terutama di kawasan Kampung 4 dan Kampung 6. Banjir ini disebabkan oleh hujan deras yang bertepatan dengan naiknya permukaan air laut.
“Titik-titik banjir yang cukup tinggi itu berada di Kampung 4 dan Kampung 6. Karena kondisi hujan berbarengan dengan pasang surut air laut,” terang Yonsep.
Air mulai memasuki permukiman warga sejak pukul 06.49 WITA, ketika hujan mulai turun dengan intensitas tinggi. Sejumlah wilayah seperti Kampung Bugis juga turut dilaporkan tergenang, yang menurut BPBD merupakan daerah rawan saat musim penghujan.
BPBD Tarakan meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di area yang dikenal rawan longsor dan banjir. Warga juga diimbau agar segera menghubungi petugas apabila menemukan kondisi berbahaya di sekitar lingkungan mereka.
“Kita tetap siaga. Apalagi hujan ini diprediksi masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan. Kami minta warga agar tidak menunggu jika melihat potensi longsor atau genangan air semakin tinggi,” kata Yonsep.
Saat ini, personel BPBD telah disiagakan di beberapa titik strategis untuk melakukan patroli, pemantauan, serta persiapan evakuasi dan pembersihan area terdampak. Proses asesmen terus dilakukan guna memastikan langkah penanganan tepat sasaran.
“Jika memang diperlukan bantuan logistik atau evakuasi, akan segera kami tindak lanjuti. Tapi untuk saat ini, fokus kami adalah pemetaan lokasi dan potensi dampaknya terlebih dahulu,” tegasnya.
Yonsep juga mengingatkan masyarakat untuk selalu mengikuti informasi cuaca dari sumber resmi serta tidak mudah percaya pada kabar yang belum bisa diverifikasi. “Kami minta warga tetap tenang tapi tetap siaga,” pungkasnya.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan