Hujan Deras Picu Longsor di Jalur Gunung Salak Bogor

JAWA BARAT – Hujan deras kembali memicu longsor di Jalan Raya Cikampak–Gunung Salak, tepatnya di Desa Bojongrangkas, Kecamatan Ciampea, Selasa (16/09/2025) sore. Longsor yang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB itu membuat separuh badan jalan amblas dan memaksa pengendara lebih berhati-hati melintasi kawasan tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam, menyampaikan bahwa kondisi tanah labil ditambah curah hujan tinggi menjadi pemicu utama. “Dikarenakan hujan deras dan tanah labil sehingga terjadi longsor,” ujarnya kepada wartawan.

Insiden ini bukan kali pertama. Jalan yang menghubungkan kawasan Cikampak dengan Gunung Salak tersebut pernah dilanda longsor pada 2022 dan hingga kini masih dalam tahap perbaikan. Namun, bencana susulan kali ini memperparah kerusakan. “Sedang ada perbaikan pengerjaan, longsor susulan,” jelas Adam.

Dengan kondisi jalan yang tergerus cukup parah, kendaraan roda empat dilarang melintas. Aparat gabungan bersama petugas BPBD memasang tanda peringatan dan mengatur arus lalu lintas untuk menghindari risiko tambahan. “Untuk saat ini jalan tersebut hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Proses perbaikan akan dilanjutkan besok,” tegas Adam.

Warga sekitar menyampaikan kekhawatiran mereka karena jalan itu menjadi akses utama penghubung antarwilayah. Banyak yang harus mencari jalur alternatif lebih jauh agar tetap bisa beraktivitas. Di sisi lain, pengendara motor yang tetap melewati jalur tersebut diminta meningkatkan kewaspadaan, mengingat kondisi tanah di sekitarnya masih rawan longsor.

Peristiwa ini menegaskan kembali tingginya ancaman bencana hidrometeorologi di Kabupaten Bogor, terutama di daerah perbukitan dan lereng Gunung Salak. Sejumlah kalangan menilai perlunya langkah mitigasi jangka panjang, termasuk mempercepat perbaikan infrastruktur, penguatan tebing, serta penghijauan kawasan rawan.

Selain itu, masyarakat juga diimbau agar tidak memaksakan diri melintas jika kondisi hujan deras kembali mengguyur, sebab potensi longsor susulan masih terbuka. Pemerintah daerah melalui BPBD menyiagakan tim pemantau untuk memastikan keamanan pengguna jalan hingga perbaikan tuntas.

Meski hanya beberapa meter yang tergerus, dampak longsor di jalur vital ini cukup signifikan bagi warga. Jalan Raya Cikampak–Gunung Salak merupakan salah satu jalur penunjang ekonomi lokal karena dilalui kendaraan pengangkut hasil bumi. Gangguan lalu lintas akibat longsor dikhawatirkan bisa menghambat distribusi barang serta akses warga menuju fasilitas umum.

Dengan kondisi cuaca yang masih tidak menentu, kewaspadaan semua pihak dianggap menjadi kunci utama agar insiden serupa tidak menimbulkan korban jiwa. Pemerintah daerah menegaskan perbaikan segera dilakukan agar akses kembali normal. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com