BULUNGAN – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 Kabupaten Bulungan sekaligus HUT ke-235 Kota Tanjung Selor pada tahun ini dipastikan akan berlangsung dengan nuansa berbeda. Alih-alih diramaikan dengan acara megah dan seremonial berlebihan, pemerintah daerah memilih mengedepankan kesederhanaan serta menitikberatkan manfaat langsung bagi masyarakat.
Kebijakan ini sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, yang menegaskan pentingnya menghindari pesta mewah dalam kegiatan kedinasan. Instruksi tersebut segera direspons Bupati Bulungan Syarwani dengan menegaskan bahwa perayaan tahun ini bukan sekadar seremonial, tetapi harus memberi nilai tambah bagi warga.
“Insyaallah, kita menyesuaikan dan sangat memperhatikan apa yang menjadi arahan Bapak Mendagri. Komitmen kita jelas, yaitu memastikan kegiatan yang dilaksanakan benar-benar melibatkan publik dan berorientasi pada peningkatan serta pemberdayaan UMKM di Bulungan,” ujar Syarwani, Rabu (17/09/2025).
Rangkaian kegiatan akan dipusatkan di Kebun Raya Bundayati, Tanjung Selor. Tidak kurang dari 74 desa se-Bulungan dijadwalkan ikut ambil bagian dalam agenda ini. Setiap desa akan diberi ruang untuk menampilkan potensi lokal masing-masing, mulai dari produk kerajinan, hasil pertanian, hingga kuliner khas.
“Kita ingin mempromosikan sekaligus mengenalkan produk dari desa di Bulungan, sehingga dampak ekonominya benar-benar bisa dirasakan masyarakat,” jelas Bupati.
Dengan konsep ini, perayaan HUT Bulungan bukan hanya pesta rakyat, melainkan wadah untuk mendorong roda ekonomi lokal agar terus bergerak. Melibatkan UMKM dan pelaku ekonomi desa diharapkan menjadi stimulus bagi lahirnya pasar baru yang lebih luas, termasuk memperkuat jejaring pemasaran produk unggulan daerah.
Selain sektor ekonomi, acara HUT juga akan diwarnai dengan kegiatan seni dan budaya. Salah satu yang paling ditunggu adalah Festival Sungai Kayan. Tradisi ini telah mengakar sejak lama di tengah masyarakat Bulungan dan menjadi bagian dari identitas daerah.
“Tradisi seperti Festival Sungai Kayan sudah ada jauh sebelum kita memimpin, dan itu adalah bagian dari identitas masyarakat Bulungan. Karena itu, kami ingin memastikan perayaan hari jadi juga menjadi ruang untuk menjaga warisan budaya lokal,” tegas Syarwani.
Kegiatan budaya ini tidak hanya menjadi hiburan, melainkan juga sarana edukasi bagi generasi muda agar lebih mengenal sejarah dan kekayaan budaya Bulungan. Dengan begitu, perayaan hari jadi tidak kehilangan makna, bahkan semakin memperkuat kebanggaan masyarakat terhadap daerahnya.
Meski tanpa kemewahan, Pemerintah Kabupaten Bulungan tetap memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan meriah dan menarik. Konsep sederhana yang diterapkan bukan berarti mengurangi semangat perayaan, melainkan menekankan bahwa nilai sebuah hari jadi terletak pada partisipasi masyarakat, bukan pada kemegahan acara.
“Hari jadi tahun ini bukan sekadar perayaan, tetapi momentum kebersamaan untuk memperkuat ekonomi lokal, memperkenalkan budaya, dan memastikan seluruh masyarakat ikut terlibat,” tandasnya.
Bagi Bupati, momentum ulang tahun daerah harus menjadi wadah refleksi sekaligus langkah nyata membangun masa depan. Dengan mengedepankan pemberdayaan UMKM dan pelestarian budaya, perayaan HUT diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta mempererat persatuan masyarakat Bulungan.
Masyarakat pun menaruh harapan besar agar konsep ini terus dipertahankan pada perayaan tahun-tahun berikutnya. Kesederhanaan yang dikombinasikan dengan fokus pada pemberdayaan dianggap lebih relevan dengan kebutuhan warga, sekaligus menunjukkan keberpihakan pemerintah daerah terhadap kepentingan publik.
Dengan begitu, HUT Bulungan dan Tanjung Selor tahun ini bukan hanya momen perayaan, melainkan juga simbol komitmen pemerintah daerah untuk membangun bersama masyarakat. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan