TANAH LAUT – Identitas budaya daerah kerap tercermin dari produk kerajinan yang diciptakan masyarakatnya. Salah satu yang masih terus bertahan hingga kini adalah peci khas Tanahlaut, Kalimantan Selatan, yang lebih dikenal dengan nama Kondang atau Kopiah Tuntung Pandang.
Peci yang dibuat dari kain Sasirangan kain tradisional khas Banua ini sempat mencuri perhatian sejak pertama kali diproduksi sekitar tiga tahun lalu. Meski tren peminat tidak seramai saat awal peluncuran, namun pesona Kondang tetap bertahan. Hingga kini, minat pembeli masih datang, bahkan dari luar Pulau Kalimantan.
Informasi yang dihimpun dari gerai produk Industri Kecil Menengah (IKM) Dekranasda Tanahlaut pada Senin (29/09/2025), menyebutkan pesanan Kondang masih rutin datang dari berbagai daerah, termasuk Pulau Jawa, Jawa Tengah, Sumatera, dan Jakarta. Kondisi ini menunjukkan bahwa produk lokal Tala tidak hanya diminati warga Banua, tetapi juga menembus pasar nasional.
Menurut Sri Ayu Wulandari, karyawan Dekranasda Tanahlaut, peci Kondang memiliki dua varian harga. “Harganya kalau yang biasa Rp150 ribu, sedangkan kalau Kondang Sultan Rp250 ribu,” jelasnya.
Perbedaan harga tersebut terletak pada sentuhan seni yang melekat. Kondang Sultan dibordir dengan detail lebih elegan, sehingga tampak berwibawa ketika dikenakan. Bupati Tanahlaut, H Rahmat Trianto, bahkan sempat memperlihatkan kebanggaan mengenakan Kondang Sultan saat menghadiri puncak Pekan Raya Kemerdekaan Agustus lalu.
Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan Kondang, Wulan menuturkan bisa langsung mendatangi kantor Dekranasda Tanahlaut di Jalan A Yani, tepat di samping Polres Tanahlaut. Selain itu, pemesanan juga dapat dilakukan melalui layanan pesan singkat. Gerai ini buka mengikuti jam kerja pemerintah, yakni Senin–Kamis pukul 08.00–16.30 WITA, serta Jumat pukul 08.00–11.30 WITA. Namun, jika ada pembeli yang ingin datang di luar hari kerja, tetap bisa dilayani dengan melakukan konfirmasi terlebih dahulu.
“Biasanya chat dulu, nah nanti bisa dibukakan gerai Dekranasda. Malam pun juga dapat dilayani,” tambahnya.
Saat ini, Dekranasda Tala tengah menyiapkan rencana renovasi gerai. Selama perbaikan berlangsung, produk IKM akan dipindahkan ke lantai atas, sehingga masyarakat tetap bisa mengakses dan membeli beragam produk lokal.
Selain peci Kondang, gerai Dekranasda juga menyediakan banyak pilihan hasil karya IKM, mulai dari kain Sasirangan dengan berbagai motif, tas, kerajinan tangan, bouquet bunga, hingga aneka makanan dan minuman khas Tanahlaut. Kehadiran produk-produk tersebut tidak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga menjadi penopang ekonomi masyarakat setempat.
Kondang pun kini bukan sekadar peci, melainkan simbol identitas budaya Tanahlaut yang mampu melintasi batas daerah, sekaligus membawa nama Banua lebih dikenal di tingkat nasional. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan