PONTIANAK – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengajak seluruh masyarakat dan panitia pelaksana kurban di Kota Pontianak untuk menyelenggarakan Hari Raya Iduladha dengan lebih ramah lingkungan. Seruan ini dituangkan dalam Surat Edaran Wali Kota Pontianak Nomor 30 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Hari Raya Iduladha Tanpa Sampah Kantong Plastik, yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Wali Kota Nomor 6 Tahun 2019 mengenai pengurangan penggunaan kantong plastik.
Dalam edaran tersebut, Edi menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam menekan jumlah sampah plastik, terlebih pada momen Iduladha yang kerap diwarnai lonjakan volume sampah karena penggunaan kantong plastik sekali pakai untuk distribusi daging kurban. Ia menyatakan bahwa perayaan Iduladha seharusnya tidak hanya menjadi bentuk pengabdian spiritual dan kepedulian sosial, tetapi juga harus mencerminkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
“Setiap Iduladha, volume sampah plastik di Kota Pontianak bisa meningkat drastis hanya dalam satu hari. Jika semua panitia dan warga beralih ke bahan ramah lingkungan, dampaknya akan sangat signifikan bagi lingkungan,” ujarnya, Selasa (27/05/2025).
Edi menyampaikan dua poin penting dalam imbauannya. Pertama, seluruh panitia kurban diminta mendukung upaya pengurangan kantong plastik sebagaimana telah diatur dalam kebijakan daerah. Kedua, mereka diminta mengganti kantong plastik dengan bahan alternatif yang lebih ramah lingkungan sebagai wadah atau kemasan daging kurban. Beberapa bahan yang direkomendasikan antara lain daun pisang, besek dari bambu, kantong kertas, atau wadah yang bisa digunakan berulang seperti kontainer makanan berbahan plastik keras maupun stainless steel.
Langkah ini, menurutnya, merupakan bagian dari upaya mencegah peningkatan sampah plastik sekali pakai yang dikenal sulit terurai dan berkontribusi besar terhadap pencemaran lingkungan. “Langkah ini sebagai bentuk kepedulian kita semua dengan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan,” tambahnya.
Lebih jauh, Wali Kota Edi Kamtono berharap masyarakat tidak hanya sekadar mengikuti anjuran tersebut, melainkan juga dapat berinovasi untuk menemukan solusi kemasan ramah lingkungan yang praktis dan berkelanjutan. Ia mendorong kerja sama lintas sektor antara pemerintah, komunitas pecinta lingkungan, pelaku UMKM yang memproduksi wadah ramah lingkungan, dan pihak swasta agar kebutuhan alternatif kemasan pada hari besar keagamaan dapat terpenuhi dengan baik.
“Ini bagian dari langkah jangka panjang untuk membentuk budaya baru di masyarakat kita. Budaya yang lebih peduli terhadap masa depan bumi,” pungkasnya.
Pemerintah Kota Pontianak berharap inisiatif ini tidak hanya berdampak pada penurunan jumlah sampah plastik saat Iduladha, tetapi juga menjadi bagian dari proses pembentukan kebiasaan baru yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup secara menyeluruh.