PONTIANAK – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kalimantan Barat (Kalbar) memanfaatkan momentum perayaan Imlek dan Cap Go Meh (CGM) untuk menarik perhatian wisatawan domestik maupun internasional.
Dengan dua festival budaya unggulan, yakni Cap Go Meh Singkawang dan Cap Go Meh Pontianak, Kalbar berharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan serta memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah tersebut.
Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, mengatakan bahwa Imlek dan Cap Go Meh selalu menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan, terutama karena keunikan budaya yang ditampilkan dalam perayaan tersebut.
“Melalui festival budaya seperti Cap Go Meh Singkawang yang telah lama dikenal, serta Cap Go Meh Pontianak yang tahun ini masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025, kami berharap dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan memperkuat sektor pariwisata,” ungkap Windy di Pontianak, Kamis (23/01/2025).
Festival Cap Go Meh Singkawang, yang telah dikenal secara internasional, selalu menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya.
Dengan parade tatung, pawai lampion, tarian tradisional, serta kuliner khas daerah, festival ini telah menjadi ikon budaya Kalbar yang mendunia. Pada tahun 2024, Singkawang berhasil menarik lebih dari 1,6 juta wisatawan, dengan nilai peredaran uang lebih dari Rp 20 miliar selama perayaan Imlek 2575 dan Cap Go Meh.
Sementara itu, Cap Go Meh Pontianak, yang pertama kalinya masuk dalam daftar KEN 2025, memberikan peluang besar bagi kota ini untuk memperkenalkan keunikan budayanya kepada wisatawan.
“Kami optimis festival ini akan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Cap Go Meh Pontianak menghadirkan pawai naga bersinar, pertunjukan seni budaya, dan bazar kuliner khas Kalbar,” tambah Windy.
Selain berdampak positif bagi sektor pariwisata, perayaan ini juga memberikan manfaat langsung bagi perekonomian lokal. Windy menekankan bahwa festival ini membuka peluang kerja baru, meningkatkan pendapatan pelaku UMKM, serta memperkuat sektor informal seperti pedagang kaki lima dan industri kreatif.
“Acara besar seperti ini memberikan dampak signifikan bagi masyarakat lokal, dengan memperkuat ekonomi kreatif serta memperluas jaringan pariwisata Kalbar,” ujar Windy.
Untuk memastikan kesuksesan perayaan Imlek dan Cap Go Meh, Disporapar Kalbar menggencarkan promosi melalui berbagai saluran, termasuk media sosial, pameran pariwisata, serta kerja sama dengan komunitas budaya.
Mereka juga berkolaborasi dengan pelaku usaha pariwisata dan pemerintah daerah untuk mempersiapkan berbagai fasilitas pendukung bagi wisatawan.
Windy berharap keberhasilan Cap Go Meh Singkawang dan Pontianak dalam menarik wisatawan menjadi bukti bahwa Kalbar memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata.
“Kami terus mendorong promosi budaya dan pariwisata ini agar memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat,” tandasnya. []
Redaksi03