Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
NEW DELHI — Pemerintah India menunjukkan langkah tegas dalam melindungi warganya dari jeratan jaringan kejahatan siber lintas negara. Gelombang pertama repatriasi warga India dari Thailand telah dilakukan setelah mereka berhasil melarikan diri dari Myanmar usai penggerebekan di salah satu pusat penipuan daring terbesar di kawasan itu.
Dua pesawat Angkatan Udara India (IAF) diterbangkan khusus untuk membawa pulang 270 warga, termasuk 26 perempuan, dari kota perbatasan Thailand, Mae Sot, pada Kamis (06/11/2025). Pemulangan ini difasilitasi oleh Kedutaan Besar India di Bangkok dan Konsulat India di Chiang Mai, bekerja sama dengan lembaga pemerintah Thailand.
Kedutaan India melalui unggahan di platform X juga memperingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap tawaran kerja di luar negeri. “Kedutaan juga memperingatkan warga negara India untuk memverifikasi lamaran pekerjaan sebelum menerima tawaran pekerjaan di luar negeri,” demikian pernyataan resmi mereka.
Pemerintah India mencatat total 465 warga akan dipulangkan, dengan sisanya dijadwalkan kembali ke tanah air pada Senin mendatang. Sebelumnya, ratusan warga India yang menyeberang dari Myanmar ditahan otoritas Thailand karena melanggar aturan imigrasi.
Penggerebekan di pusat siber KK Park, Myanmar, pada pertengahan Oktober lalu, mengungkap skala besar operasi penipuan daring yang melibatkan ribuan warga dari berbagai negara. PBB memperkirakan jaringan penipuan yang beroperasi di Asia Tenggara itu meraup puluhan miliar dolar setiap tahun melalui berbagai modus, mulai dari investasi palsu hingga penipuan asmara.
Data Kementerian Dalam Negeri India menyebutkan, kerugian akibat penipuan daring mencapai USD820 juta hanya dalam lima bulan pertama tahun 2025. Pemerintah India pun memperkuat kerja sama regional, termasuk dengan Kamboja dan Thailand, guna menumpas jaringan kejahatan lintas batas tersebut. []
Admin04
