SINGAPURA – Momentum kemitraan strategis antara Indonesia dan Singapura kembali diperkuat melalui forum tahunan Leaders’ Retreat 2025 yang mempertemukan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin sepakat menandatangani 19 kerja sama lintas sektor, mencerminkan intensitas hubungan bilateral kedua negara yang semakin erat.
Pertemuan berlangsung di Parliament House, Singapura, Senin (16/06/2025), dan menghasilkan kesepakatan signifikan di bidang pertahanan, ekonomi, kesehatan, tenaga kerja, serta konektivitas transportasi. Presiden Prabowo menggambarkan pertemuan tahun ini sebagai salah satu yang paling produktif dan sukses. “Kami mengadakan pertemuan yang sangat produktif, empat mata, dan kami menghasilkan 19 hasil di banyak sektor kerja sama dalam retret tahun ini,” ujar Prabowo dalam konferensi pers bersama.
Di ranah politik dan keamanan, dua negara menegaskan kembali komitmen terhadap implementasi kerja sama pertahanan serta menyepakati percepatan finalisasi teknis penggunaan area pelatihan militer bersama. Kerja sama hukum juga menjadi perhatian, dengan pembaruan nota kesepahaman antar-kejaksaan serta pembahasan kelanjutan mekanisme perjanjian ekstradisi.
Sementara dalam sektor ekonomi, Singapura tetap menunjukkan peran sebagai mitra utama investasi di Indonesia. Prabowo menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang terus diberikan pemerintah dan pelaku usaha Singapura. “Terima kasih atas kepercayaan yang Anda berikan kepada kami, dan kami ingin terus memperkuat kolaborasi dan kemitraan ini,” kata Prabowo di hadapan PM Wong dan para pejabat terkait.
Enam kelompok kerja ekonomi bilateral dilaporkan mencatat kemajuan, mencakup pengembangan kawasan ekonomi khusus, pariwisata, sektor pertanian, ketenagakerjaan, serta sistem transportasi. Khususnya dalam bidang energi, kolaborasi antara Temasek dan Danantara menjadi sorotan, terutama dalam pengembangan energi terbarukan dan kawasan rendah karbon di wilayah Batam, Bintan, dan Karimun. Ini menunjukkan arah kerja sama kedua negara menuju keberlanjutan dan ekonomi hijau.
Isu ketahanan pangan juga diangkat. Indonesia menyambut tawaran Singapura dalam hal transfer teknologi pertanian modern, termasuk urban farming dan praktik pascapanen berkelanjutan. “Kami menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman sebagai landasan kerja sama strategis di bidang keamanan pangan dan teknologi pertanian,” ujar Prabowo.
Di sektor kesehatan, Indonesia mengundang peran aktif Singapura dalam mendukung transformasi sistem layanan medis, termasuk pembangunan institusi pendidikan kedokteran dan keperawatan. Adapun sektor ketenagakerjaan turut mendapat perhatian dengan pembahasan penempatan tenaga kerja terampil asal Indonesia, terutama untuk sektor perawatan lansia dan caregiving, yang sangat dibutuhkan di Singapura.
Untuk meningkatkan konektivitas antarnegara, Indonesia berkomitmen memperluas penerbangan langsung ke Singapura serta meningkatkan kualitas infrastruktur bandara demi mendukung arus mobilitas. Presiden Prabowo menutup pertemuan dengan menekankan pentingnya kepercayaan dan saling pengertian sebagai fondasi utama kemitraan Indonesia-Singapura yang telah berlangsung selama lebih dari lima dekade. “Saya sangat yakin bahwa hubungan bilateral ini akan terus tumbuh semakin kuat dengan semakin banyaknya kepercayaan dan keyakinan satu sama lain seiring berjalannya waktu,” ucapnya. [] Admin03