Insiden Daeng Gassing Bukti Mendesaknya Perbaikan Jalan Rusak

NUNUKAN – Jalan berlubang di kawasan perkotaan kembali menelan korban. Minggu pagi (07/09/2025), suasana ramai di Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan, mendadak berubah mencekam ketika seorang warga lansia terjatuh dari sepeda motor akibat kondisi jalan yang rusak parah.

Korban adalah Daeng Gassing, warga RT 04 Panamas, Kelurahan Mansapa. Peristiwa itu disaksikan langsung Ketua Komisi II DPRD Nunukan, Andi Fajrul, yang kebetulan melintas sepulang dari Pasar Mamolo.

Awalnya, Fajrul mengira kerumunan warga di tepi jalan itu sedang merayakan sesuatu. Namun, langkahnya terhenti ketika mendapati tubuh Daeng Gassing tergeletak di aspal, dengan luka menganga di kaki kirinya. “Awalnya saya kira ada keramaian warga, ternyata Daeng Gassing jatuh karena jalan berlubang. Ini membuktikan betapa mendesaknya perbaikan jalan,” kata Fajrul.

Menurutnya, ruas jalan yang menghubungkan Kantor Bupati Nunukan dengan Pasar Mamolo sudah lama dikeluhkan masyarakat. Lubang-lubang besar yang dibiarkan tanpa penanganan membuat kendaraan mudah oleng. Kondisi semakin berbahaya pada malam hari karena minimnya penerangan jalan. “Kalau malam lubang tidak kelihatan, rawan sekali bukan hanya kecelakaan tapi juga tindak kriminal. Jangan tunggu ada korban jiwa baru pemerintah bergerak,” ujarnya.

Politisi NasDem itu menegaskan, tanggung jawab perbaikan ada pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU). Ia mendesak agar pemerintah provinsi segera mengalokasikan anggaran untuk perbaikan. “Setiap bentuk kelalaian yang menimbulkan kerugian dan membahayakan keselamatan masyarakat wajib jadi perhatian serius. Kami di DPRD Nunukan akan terus mendorong agar pemerintah provinsi tidak hanya memberi janji, tapi benar-benar mengalokasikan anggaran tahun ini untuk memperbaiki titik-titik jalan yang rusak parah,” tegasnya.

Fajrul juga mengingatkan bahwa infrastruktur jalan adalah kebutuhan dasar masyarakat. Jalan bukan hanya lapisan aspal, tetapi sarana vital yang menghubungkan warga dengan pasar, sekolah, hingga layanan kesehatan. “Jika jalan dibiarkan rusak, itu sama saja pemerintah abai terhadap kewajibannya melindungi rakyat,” tambahnya.

Insiden yang menimpa Daeng Gassing menjadi potret nyata risiko yang dihadapi warga akibat infrastruktur yang terabaikan. Dengan luka parah di kakinya, ia hanya bisa duduk lemas di pinggir jalan, menahan sakit meski berusaha tetap tegar.

Bagi masyarakat yang menyaksikan, kejadian tersebut menjadi alarm keras bahwa jalan rusak bukan sekadar persoalan kenyamanan berkendara, melainkan ancaman nyata bagi keselamatan jiwa. “Bagi warga yang menyaksikan, insiden ini menjadi pengingat betapa mahalnya harga sebuah jalan yang terabaikan,” ucap Fajrul.

Kasus ini menambah daftar panjang tuntutan warga terhadap percepatan perbaikan jalan di Nunukan. Harapan masyarakat kini tertuju pada langkah cepat Pemprov Kaltara agar kejadian serupa tidak kembali terulang. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com