Insiden Helikopter BPBD Kalbar, Operasi Pencegahan Karhutla Tetap Jalan

SANGGAU – Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat menghadapi kendala teknis ketika sebuah helikopter patroli milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar harus melakukan pendaratan darurat, Minggu (28/09/2025). Insiden tersebut terjadi di kawasan Balai Sebut, Kecamatan Jangkang, Kabupaten Sanggau.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Data dan Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel, membenarkan kejadian itu. Ia menjelaskan bahwa helikopter mengalami gangguan mesin saat sedang menjalankan patroli sortie kedua di wilayah udara Kalbar.

“Ada helikopter patroli kami yang mengalami gangguan mesin sehingga tidak bisa meneruskan penerbangan ke daerah sasaran. Maka, pilot memutuskan untuk mendarat secara darurat di wilayah Balai Sebut, Kecamatan Jangkang, Kabupaten Sanggau,” ujar Daniel.

Menurut Daniel, helikopter tersebut mengangkut empat personel, termasuk pilot. Ia menegaskan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut. Seluruh kru dinyatakan dalam kondisi selamat setelah helikopter berhasil mendarat di area terbuka.

Pendaratan darurat dilakukan ketika indikator transmisi pada panel kontrol menyala. Helikopter dengan registrasi PK-FBH itu diketahui sedang berada sekitar 94 nautical mile dari VOR Pontianak, tepatnya di koordinat N 00°27’56” dan E 110°50’39”.

Daniel menyampaikan bahwa teknisi dari Pontianak telah dikerahkan menuju lokasi untuk memeriksa mesin dan melakukan perbaikan. Namun, karena jarak tempuh dan kondisi medan, diperkirakan tim baru tiba pada malam hari. “Kalaupun heli dapat diperbaiki segera, kemungkinan baru bisa kembali ke Pontianak besok pagi,” jelasnya.

Selain itu, BPBD Kalbar juga telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sanggau dan aparat terkait untuk memastikan lokasi pendaratan tetap aman. Tindakan pengamanan ini penting agar heli dapat segera ditangani tanpa kendala tambahan.

Helikopter patroli karhutla berperan vital dalam mendeteksi dini potensi kebakaran hutan di wilayah Kalimantan Barat. Kehadiran armada udara tersebut memungkinkan tim lapangan memperoleh gambaran jelas mengenai titik panas (hotspot) yang sulit dijangkau melalui darat. Insiden teknis seperti yang terjadi di Sanggau menjadi pengingat bahwa aspek keselamatan penerbangan harus menjadi prioritas utama di tengah padatnya operasi penanggulangan bencana.

Meskipun terjadi kendala, BPBD Kalbar memastikan kegiatan patroli karhutla tidak akan terhenti. Koordinasi dengan posko darat tetap berjalan untuk menjaga upaya pencegahan kebakaran, mengingat musim kemarau masih berpotensi memicu titik api baru. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com