Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
BONTANG – Kebocoran pipa jaringan gas (jargas) kembali terjadi di Kota Bontang. Kali ini insiden berlangsung di Jalan WR Supratman, setelah pengerjaan saluran drainase yang berdampak pada infrastruktur bawah tanah. PT Bontang Migas dan Energi (BME) memastikan distribusi jargas ke pelanggan di kawasan Tanjung Laut harus dihentikan sementara.
Unit Layanan Umum PT BME, Bursan, menjelaskan penghentian distribusi dilakukan pada Selasa (02/09/2025) sejak pukul 09.00 Wita. “Distribusi dihentikan sementara mulai 09.00 Wita,” terangnya. Menurutnya, perbaikan diperkirakan memakan waktu dua jam, namun sangat bergantung pada kondisi cuaca. “Kalau hujan atau situasi tidak memungkinkan maka ditunda,” ucapnya.
BME meminta pelanggan untuk beralih menggunakan tabung elpiji selama perbaikan berlangsung. “Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” tutur Bursan.
Catatan kebocoran pipa jargas bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, insiden serupa tercatat di Jalan HM Ardans, R Suprapto, Suryanata, hingga Perum Pesona Bukit Sintuk, bahkan ada titik yang mengalami kebocoran hingga tiga kali.
Situasi ini mendapat perhatian dari DPRD Bontang. Wakil Ketua Komisi C, Muhammad Sahib, menilai pengawasan proyek drainase masih sangat lemah. “Kalau ini tidak berdampak ke masyarakat aman saja. Tetapi akibat kebocoran pipa, maka layanan air bersih atau jargas harus terhenti sementara,” kata Sahib.
Ia menegaskan kontraktor seharusnya dibekali informasi detail mengenai site plan jaringan pipa sebelum menggali. “Kemudian saat penggalian harus memakai alat deteksi atau detektor. Tujuannya supaya alat berat tidak kena pipa. Jadi tahu di kedalaman berapa ada pipa,” jelasnya.
Menurut Sahib, berulangnya kasus kebocoran lebih disebabkan faktor kelalaian. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan petugas terkait di lapangan sejak awal pengerjaan. “Jangan turun ketika ada kebocoran. Ini semestinya bisa diantisipasi,” pungkasnya. [] Admin04
