Insinerator Baru, Udara Tetap Bersih

SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus menunjukkan keseriusannya dalam menangani persoalan sampah dengan membangun 10 unit insinerator di berbagai titik wilayah kota. Langkah ini menjadi bagian dari upaya percepatan pengelolaan sampah sebelum program besar Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) terealisasi penuh.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Suwarso, mengatakan sebagian besar insinerator telah memasuki tahap akhir pembangunan. “PLTSa butuh waktu karena harus melalui proses Amdal dan pembangunan besar. Maka, kita perlu solusi skala kecil yang bisa langsung kita kerjakan, seperti insinerator ini,” ujarnya, Rabu (08/10/2025).

Menurut Suwarso, penggunaan insinerator merupakan langkah cepat untuk menekan volume sampah yang terus meningkat setiap hari. Dari 10 titik yang direncanakan, sembilan lokasi telah siap digunakan, sedangkan satu titik masih menunggu penyesuaian lokasi karena jaraknya berdekatan dengan sekolah. “Dari 10 titik yang akan dibangun integrator ini sudah siap, tinggal satu yang perlu pergeseran lagi karena dekat sekolah SMP 38, walaupun produk dari insinerator sendiri sudah tidak dibuang ke udara emisinya,” jelasnya.

Ia menambahkan, teknologi yang digunakan dalam insinerator ini telah memenuhi standar emisi modern dan dilengkapi sistem penyaringan agar asap pembakaran tidak mencemari udara. “Produk dari insinerator sendiri sudah tidak dibuang ke udara emisinya,” tegas Suwarso.

Selain uji emisi, DLH juga memastikan pembangunan empat bak penampungan limbah cair untuk mengelola sisa hasil pembakaran. “DLH juga menegaskan bahwa meskipun emisi insinerator tidak dibuang langsung ke udara, pengelolaan limbah tetap harus dilakukan dengan pengawasan ketat,” katanya.

Pihak DLH turut menggandeng Komisi III DPRD Samarinda untuk memastikan uji kelayakan dan sertifikasi berjalan sesuai standar. “Nantinya semua akan diinformasikan ke publik, terutama saat insinerator siap dioperasikan, dan dari sekejul Desember 2025 sudah berjalan,” tambahnya.

Suwarso menilai, program ini tak hanya sebagai solusi pengurangan sampah, tetapi juga langkah awal menuju pengelolaan energi ramah lingkungan di masa depan. Dengan pengawasan ketat dan dukungan lintas sektor, insinerator diharapkan mampu menjadi terobosan nyata bagi kebersihan dan keindahan Kota Tepian.

“Pemerintah terus mendorong inovasi agar pengelolaan sampah di Samarinda tidak hanya cepat, tetapi juga berkelanjutan. Harapannya, masyarakat dapat mendukung program ini demi terciptanya kota yang bersih dan sehat,” tutup Suwarso. []

Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com