Irak Berduka! Badai Pasir Buat Sesak Napas

BAGDAD – Fenomena badai pasir kembali melanda wilayah Irak dan menyebabkan ribuan warga mengalami gangguan pernapasan. Berdasarkan laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Irak, setidaknya 3.747 orang telah dirawat di rumah sakit sejak Senin (14/04/2025) akibat dampak dari badai tersebut.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Irak, Saif Al Badr, mengonfirmasi bahwa pasien terbanyak berasal dari Ibu Kota Baghdad serta Provinsi Al Muthanna. “Setidaknya 3.747 orang sejauh ini dilaporkan dirawat di sejumlah rumah sakit di Baghdad dan provinsi lain sejak Senin,” ujarnya, dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (15/04/2025).

Lebih lanjut, Al Badr merinci jumlah kasus terbanyak berada di Bagdad dengan 1.015 pasien, disusul Al Muthanna sebanyak 874 pasien. Ia juga memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut. “Kami tak menghadapi masalah apa pun dalam menyediakan obat, perlengkapan medis, atau oksigen,” jelasnya.

Badai pasir memang menjadi ancaman yang tidak asing di Irak. Namun, para ahli lingkungan memperingatkan bahwa kejadian ini akan makin sering terjadi karena pengaruh perubahan iklim global. PBB melalui laporan Global Environment Outlook menempatkan Irak sebagai salah satu negara paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, menempati urutan kelima secara global.

Dalam beberapa tahun terakhir, badai pasir telah menjadi tantangan serius bagi sistem kesehatan dan kehidupan sehari-hari masyarakat Irak. Aktivitas masyarakat terganggu, penerbangan dibatalkan, dan tingkat polusi udara meningkat drastis saat badai berlangsung.

Pemerintah Irak pun menghadapi tekanan untuk segera mencari solusi jangka panjang, termasuk rehabilitasi lahan, reboisasi, dan pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan guna mengurangi risiko badai pasir yang kian intens. Selain penanganan medis jangka pendek, mitigasi lingkungan menjadi kunci untuk mencegah dampak yang lebih luas di masa depan.

Peristiwa ini kembali menjadi pengingat bahwa krisis iklim bukan lagi isu masa depan, melainkan kenyataan yang telah terjadi dan menyentuh berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan masyarakat. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com