YERUSALEM – Serangan balasan yang dilancarkan Iran ke sejumlah wilayah Israel pada Sabtu malam (14/06/2025) menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan laporan terbaru, 10 orang tewas akibat gempuran tersebut. Namun, angka ini berpotensi meningkat seiring operasi pencarian dan penyelamatan yang masih terus dilakukan di beberapa titik terdampak.
Menurut laporan CNN, salah satu serangan memporakporandakan sebuah bangunan di kota pesisir Bat Yam, menewaskan enam orang. Organisasi penyelamatan ZAKA masih bekerja keras di lokasi kejadian. Sementara itu, empat korban lainnya ditemukan di Kota Tamra, wilayah utara Israel yang juga dihuni komunitas Palestina.
Tragedi ini turut merenggut nyawa seorang bocah berusia 10 tahun, yang menjadi korban serangan rudal di kawasan Israel Tengah. Sejumlah warga lainnya masih dilaporkan hilang, dan tim penyelamat terus berupaya menjangkau titik-titik rawan reruntuhan.
Selain anak-anak, korban jiwa juga mencakup dua perempuan lansia berusia 60 dan 80 tahun serta seorang gadis muda, yang seluruhnya meninggal di Bat Yam. Beberapa video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan kondisi mengenaskan bangunan yang luluh lantak dan tumpukan puing yang menjulang. Tim penyelamat dengan bantuan anjing pelacak bekerja siang dan malam, sementara warga yang selamat berkumpul di sekitar lokasi, menanti kabar keluarga mereka yang belum ditemukan.
Wali Kota Bat Yam, Tzvika Brot, menyatakan pihaknya belum bisa memastikan jumlah pasti korban atau warga yang masih tertimbun. “Kami tidak memiliki jumlah pasti orang yang hilang, tetapi kami tahu bahwa ada banyak orang yang belum menghubungi orang yang mereka cintai, jadi sekarang kami fokus mencari mereka,” ujar Brot.
Ia menambahkan, serangan pertama menghantam gedung sekitar pukul 02.30 waktu setempat. Ledakan tersebut juga menyebabkan kerusakan di sejumlah bangunan lain di sekitar lokasi. Cuplikan kejadian pun viral di media sosial.
Pihak Kepolisian Israel juga menyampaikan kondisi darurat yang tengah berlangsung. Juru bicara Kepolisian, Letnan Dean Elsdunne, mengatakan pihaknya menerima banyak laporan dari berbagai lokasi setelah “serangan roket besar” diluncurkan dari Iran. “Kami memiliki sejumlah korban yang harus kami evakuasi secara medis, dan sayangnya itu termasuk korban meninggal,” ujarnya.
Serangan ini merupakan respons langsung Iran terhadap serangan udara Israel yang terjadi sehari sebelumnya, Jumat (13/06/2025), yang menurut Pemerintah Iran menewaskan sedikitnya 78 orang. Ketegangan yang terus meningkat ini menandai babak baru dalam konflik antara dua negara tersebut.
Iran kemudian meluncurkan serangan balik dengan menargetkan beberapa wilayah di Israel, termasuk ibu kota Tel Aviv. Meski belum dikonfirmasi secara resmi oleh Israel, laporan dari media setempat menyebut bahwa salah satu serangan pada Minggu (15/06/2025) menyasar markas besar Kementerian Pertahanan Iran di Teheran, yang menyebabkan kerusakan ringan.
Sementara itu, NBC News melaporkan bahwa Israel tengah mempertimbangkan operasi militer berskala besar terhadap Iran, memperlihatkan potensi eskalasi yang lebih luas di kawasan tersebut. Situasi yang terus berkembang ini memperlihatkan bahwa risiko korban sipil kian tinggi di tengah konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. [] Admin03