Isak Tangis Warnai Pemakaman Staf KBRI Lima di Tangsel

BANTEN – Hujan deras yang mengguyur kawasan Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Kamis (11/09/2025), tidak menyurutkan ratusan pelayat untuk menghadiri prosesi pemakaman staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima di Peru, Zetro Leonardo Purba. Suasana duka menyelimuti peristirahatan terakhir almarhum yang meninggal dunia setelah ditembak di depan apartemennya di ibu kota Peru pada awal September lalu.

Sebelum dikebumikan, jenazah Zetro sempat disemayamkan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, sebagai bentuk penghormatan atas pengabdian dan dedikasinya selama bertugas di luar negeri. Dari sana, jenazah dibawa menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sari Mulya, Babakan, untuk dimakamkan siang harinya.

Isak tangis keluarga terdengar mengiringi langkah rombongan menuju area pemakaman. Ibu kandung Zetro tampak beberapa kali mengusap air mata sambil dituntun kerabat dekat. Tangisnya pecah ketika melihat peti berwarna putih yang membawa jasad putra bungsunya.

Sejumlah kerabat lain berusaha menenangkan keluarga inti, meski suasana haru tetap tak terbendung. “Kepergian Zetro sungguh meninggalkan luka mendalam, bukan hanya bagi keluarga tetapi juga bagi kami yang pernah bekerja bersamanya,” ujar salah satu rekan almarhum dari Kementerian Luar Negeri.

Sang istri, Priskila Serapinta, terlihat sangat terpukul. Bersama anak-anaknya yang masih kecil, ia tetap berusaha tegar saat prosesi tabur bunga dan tanah terakhir dilakukan. Sambil menahan tangis, ia melontarkan kata perpisahan penuh pilu.

“Dadah Papih,” ucapnya lirih, sembari menggenggam tangan anak-anaknya yang berdiri di sisi liang lahat. Ucapan itu membuat suasana semakin hening, lalu pecah dalam tangisan para pelayat.

Prosesi pemakaman berjalan khidmat dengan pengawalan aparat dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Ratusan pelayat, terdiri dari keluarga, kerabat, hingga rekan kerja almarhum, memberikan penghormatan terakhir. Doa-doa pun dipanjatkan agar Zetro mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Almarhum Zetro Leonardo Purba meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang masih berusia di bawah umur. Bagi keluarga, kehilangan ini menjadi duka yang sulit tergantikan sekaligus tantangan berat untuk melanjutkan kehidupan tanpa sosok ayah dan suami yang menjadi tulang punggung keluarga.

Bagi Kementerian Luar Negeri, kepergian Zetro meninggalkan jejak mendalam. Ia dikenal sebagai pegawai berdedikasi tinggi yang selalu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Kepergiannya menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi para diplomat dan staf yang mengemban amanah negara di luar negeri.

Meski jasadnya telah dimakamkan, kenangan tentang sosok Zetro tetap hidup di hati keluarga, sahabat, dan rekan-rekannya. Hujan yang turun pada siang itu seakan menjadi saksi kepergian seorang abdi negara yang akan selalu dikenang. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com