GAZA – Gerakan Perlawanan Palestina Hamas mengumumkan bahwa tiga tahanan Israel akan dibebaskan pada hari Sabtu (15/-2/2025) sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza. Sebagai imbalannya, Israel dijadwalkan untuk membebaskan 369 tahanan Palestina.
Juru bicara Brigade Al-Qassam Hamas, Abu Ubaidah, mengungkapkan bahwa pembebasan tersebut melibatkan tiga nama tahanan Israel: Sasha Alexander Trubnov, Sagi Dekel Han, dan Yair Horn.
Pembebasan mereka merupakan bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan yang dikenal dengan nama “Banjir Al-Aqsa.”
Sebelumnya, Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, juga mengonfirmasi bahwa mereka akan membebaskan tahanan Rusia-Israel, Alexander Turbanov, dalam gelombang keenam dari kesepakatan pertukaran.
Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengonfirmasi bahwa mereka menerima daftar tahanan dari Hamas melalui mediator Qatar dan Mesir. Pemerintah Israel menyatakan bahwa daftar tersebut telah diterima dengan persetujuan keluarga para tahanan dan akan segera dipublikasikan.
Beberapa media Israel melaporkan bahwa Sagi Dekel Han, yang memiliki kewarganegaraan Amerika, dan Yair Horn termasuk di antara mereka yang akan dibebaskan. Sementara itu, Alexander Trubnov, yang juga memegang kewarganegaraan Rusia, telah menjadi sorotan setelah Moskow sebelumnya menuntut pembebasannya.
Trubnov sempat muncul dalam video pada bulan November, di mana ia mengingatkan masyarakat Israel mengenai kondisi para tawanan di Gaza.
Dalam video tersebut, Trubnov meminta agar masyarakat Israel mempertimbangkan penderitaan para tahanan ketika mereka mengambil tindakan yang menyulitkan warga Palestina di Gaza.
Dalam kesepakatan ini, Hamas mengonfirmasi bahwa 369 tahanan Palestina akan dibebaskan sebagai gantinya. Di antara mereka yang akan dibebaskan adalah 36 tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup dan 333 tahanan lainnya yang ditangkap setelah 7 Oktober.
Pembebasan ini menjadi bagian penting dari tahap pertama kesepakatan yang lebih luas antara kedua pihak.
Hamas menegaskan kembali komitmennya untuk mematuhi perjanjian ini, termasuk melakukan pertukaran tahanan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Namun, Hamas juga mengungkapkan kekecewaan atas pelanggaran yang dilakukan oleh Israel, yang sempat menunda pembebasan tahanan Israel. Hamas menekankan pentingnya Israel untuk mematuhi ketentuan perjanjian tersebut secara penuh dan retroaktif. []
Redaksi03