Israel Dituding Provokatif, Ben Gvir Tuai Kecaman Global

TEL AVIV – Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, kembali memicu kontroversi global setelah menyatakan secara terbuka penolakannya terhadap upaya perdamaian dengan Hamas dan menyuarakan keinginannya untuk menggusur warga Gaza. Pernyataan tersebut mempertegas posisinya sebagai salah satu tokoh sayap kanan paling vokal dalam kabinet pemerintahan Israel saat ini.

Ben Gvir, yang dikenal dengan pandangan radikalnya, menolak solusi damai dan menyatakan kesiapannya mundur dari jabatannya jika pemerintah terus mendorong kesepakatan dengan kelompok perlawanan Palestina. Ia bahkan mengancam membawa partainya keluar dari koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai bentuk protes atas kemungkinan gencatan senjata.

Dikutip dari CNN, Ben Gvir menyebut kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas sebagai “skandal” dan menganggapnya sebagai “penyerahan diri kepada Hamas”. Partai yang dipimpinnya, Jewish Power, secara tegas menyatakan sikap tersebut dalam sebuah pernyataan resmi, menandakan penolakan penuh terhadap segala bentuk kompromi dengan kelompok perlawanan Palestina.

Sikap Ben Gvir semakin memicu kecaman internasional setelah ia melakukan kunjungan ke kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem, salah satu situs suci umat Islam. Dalam kunjungan itu, ia beribadah secara Yahudi dengan didampingi ratusan pendukung dan pengawalan ketat dari militer Israel. Tindakan tersebut menuai reaksi keras dari Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta negara-negara Arab, termasuk Yordania yang memiliki peran sebagai penjaga situs suci tersebut. AS mengecam tindakan itu sebagai bentuk provokasi.

Lebih lanjut, bersama Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, Ben Gvir mendukung ide pengusiran warga Gaza dengan dalih “migrasi sukarela”. Dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat Israel pada Minggu (31/12/2023), Smotrich menyatakan, “Jika di Gaza terdapat 100.000 atau 200.000 orang Arab dan bukan 2 juta orang, proses diskusi selanjutnya pasti akan berbeda. Mari kita berpikir di luar kebiasaan. Kami akan membantu merehabilitasi para pengungsi di negara lain dengan cara yang baik dan manusiawi melalui kerja sama komunitas internasional dan negara-negara Arab di sekitar kami.” Ben Gvir menyatakan dukungannya atas usulan tersebut.

Sikap dan retorika Ben Gvir telah menimbulkan reaksi keras dari berbagai kalangan internasional. Saat melakukan kunjungan ke New York, Amerika Serikat, pada April lalu, ia mendapat sambutan demonstratif. Seorang pria di lokasi meneriakinya, “Pelaku genosida! Nazi!” Tuduhan itu muncul sebagai respons atas peran Ben Gvir dalam mendukung operasi militer Israel di Gaza yang telah memicu kemarahan dunia.

Dengan sejumlah pernyataan dan tindakannya, Ben Gvir dinilai semakin memperkeruh situasi di Timur Tengah. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh dalam pemerintahan Israel yang memperbesar ketegangan dengan Palestina dan memperlemah upaya diplomasi damai di kawasan tersebut.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com