ROMA – Italia mengambil langkah cepat untuk membantu misi kemanusiaan di Jalur Gaza setelah kapal bantuan Global Sumud Flotilla diserang oleh sejumlah drone saat melintas di perairan Yunani, Selasa (23/09/2025) malam. Langkah ini menegaskan komitmen Italia terhadap perlindungan warga sipil dan dukungan bagi misi kemanusiaan internasional.
Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, menyatakan pada Rabu (24/09/2025) bahwa kapal fregat serbaguna Italia, Fasan, saat ini sedang menuju lokasi Global Sumud Flotilla untuk menjalankan “kemungkinan operasi penyelamatan” bagi awak kapal yang sempat mengalami serangan.
Crosetto mengungkapkan bahwa serangan tersebut tampaknya dilakukan oleh pihak yang belum teridentifikasi, dan ia mengecam keras tindakan agresi yang menargetkan para aktivis kemanusiaan tersebut. “Ini adalah serangan yang tidak dapat diterima, dan kami menuntut penjelasan dari pihak yang bertanggung jawab,” ujar Crosetto.
Insiden ini terjadi saat kapal Global Sumud Flotilla berlayar di perairan internasional sekitar 30 mil dari Pulau Gavdos, Yunani, dan diserang oleh sekitar 12 drone. Beruntung, seluruh penumpang dan awak kapal selamat tanpa mengalami luka serius.
Global Sumud Flotilla sendiri merupakan gerakan internasional yang bertujuan mengirim bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina yang kini berada di bawah blokade Israel. Program ini telah berlangsung sejak 31 Agustus lalu dan melibatkan sekitar 50 kapal sipil. Di antara peserta flotilla terdapat jurnalis, tenaga kesehatan, hingga aktivis, termasuk aktivis iklim Greta Thunberg.
Israel sendiri kerap menyoroti gerakan flotilla, menuduh adanya kaitan dengan operasi milisi Hamas. Namun sejauh ini, Negeri Zionis belum memberikan komentar resmi terkait serangan drone terhadap kapal Global Sumud Flotilla. Serangan ini bukan yang pertama; sebelumnya pada bulan ini kapal flotilla juga sempat diserang saat berlabuh di pelabuhan Tunisia.
Langkah Italia untuk mengirim kapal fregat dilakukan setelah puluhan ribu warga Italia berdemonstrasi menuntut pemerintah agar mengambil sikap tegas terkait situasi kemanusiaan di Gaza. Para demonstran menilai pemerintah Italia lamban mengikuti langkah negara-negara lain, seperti Prancis, Inggris, dan Australia, yang telah mengakui negara Palestina.
“Ini adalah tanggapan terhadap tekanan publik yang menuntut pemerintah berperan aktif dalam misi kemanusiaan,” kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Italia. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan bantuan konkret bagi rakyat Gaza, sekaligus menegaskan posisi Italia dalam konteks diplomasi internasional terkait konflik Palestina-Israel.
Dengan pengiriman kapal Fasan, Italia menegaskan bahwa perlindungan terhadap misi kemanusiaan dan keselamatan warga sipil menjadi prioritas utama. Tindakan ini juga menjadi sinyal kuat bagi komunitas internasional bahwa pemerintah Italia siap menindaklanjuti permintaan bantuan di tengah situasi kemanusiaan yang genting. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan