Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
SAMARINDA – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) J Jahidin minta masyarakat Provinsi Kaltim dapat terus aktif mengawal kebijakan publik dan berperan aktif dalam proses demokrasi di daerah.
Harapan itu disampaikan ketika berbicara di depan konstituennya yang mengikuti kegiatan DPRD Kaltim program Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-5 dengan tema “Prioritas Kebijakan Publik” yang digelar di Hotel Royal Park Samarinda, minggu (25/05/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program DPRD Kaltim untuk mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi keseluruhan lapisan masyarakat dan memperkuat literasi hukum serta regulasi yang berlaku di tingkat lokal hingga nasional.
“Agenda ini telah disusun oleh Badan Musyawarah DPRD Kaltim yaitu PDD ke-5, ditujukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap fungsi demokrasi dan peran legislatif dalam menentukan arah kebijakan,” ujar Jahidin dalam sambutannya.
Dia melanjutkan, masyarakat dapat menolak kebijakan publik jika tidak memiliki tujuan yang baik untuk rakyat dan Negara serta hak tersebut telah dilindungi oleh Undang-undang , tetapi harus memiliki bukti yang kuat sehingga tidak mendapat gugatan balik.
“Pemahaman tentang kebijakan publik sangat pentung bagi setiap individu, karena kebijakan tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan masa depan,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Kebijakan publik yang baik akan berdampak positif pada masyarakat misalnya meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup, untuk di Kaltim sendiri kebijakan yang dilakukan Gubernur Kaltim yakni program gratispol.
“Visi misi Gubernur merupakan salah satu contoh Prioritas Kebijakan Publik di Kaltim dan pada pemerintahan sebelumnya juga ada yakni beasiswa Kaltim tuntas,” tutur wakil rakyat dari daerah pemilihan Samarinda ini.
Selain sebagai ajang sosialisasi, kegiatan PDD ini juga menjadi momen silaturahmi dengan konstituen dan Jahidin didampingi dua narasumber Irwansyah dan akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Daryono. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Nursiah
