KOTAWARINGIN TIMUR – Kalangan sopir angkutan barang di Kabupaten Kotawaringin Timur menyambut positif dimulainya perbaikan Jalan Lingkar Selatan Sampit. Ruas jalan yang selama bertahun-tahun rusak parah dan berisiko dilintasi truk bermuatan berat ini kini ditangani Pemprov Kalteng dengan anggaran hampir Rp30 miliar.
Hendra, sopir angkutan kelapa sawit, mengaku lega dengan progres proyek tersebut. “Kami berterima kasih jika jalan ini akhirnya diperbaiki. Tidak perlu lagi melintas dalam kota yang padat dan rawan kecelakaan,” ujarnya pada Minggu (18/05/2025). Selama ini, ia terpaksa melewati pusat kota Sampit saat mengangkut muatan ke Bagendang karena kondisi jalan lingkar yang berlubang dan berbahaya.
Risiko terbaliknya truk menjadi alasan utama sopir menghindari jalan lingkar. “Muatan CPO (minyak sawit) sangat berat. Jika dipaksa lewat jalan rusak, truk bisa oleng. Kami juga bisa dipecat jika terjadi insiden,” tambah Hendra. Senada dengannya, sopir Susanto mengaku kerap dimarahi warga karena lalu lintas truk yang memadati jalan dalam kota. “Kami paham risikonya, tapi tidak ada pilihan lain dari Bundaran Islamic Center ke Bagendang selain lewat kota,” keluhnya.
Proyek perbaikan jalan sepanjang 8 kilometer ini telah dimulai kontraktor pemenang tender meski anggaran sempat dipangkas untuk efisiensi. Susanto berjanji, jika jalan lingkar sudah layak, sopir siap dikenakan sanksi jika nekat melintas di kota. “Kami ingin aman dan tidak mengganggu aktivitas warga,” tegasnya.
Dinas Pekerjaan Umum Kalteng memastikan pengerjaan fisik akan tuntas sesuai jadwal. Jalan lingkar yang menghubungkan kawasan industri dengan pelabuhan ini diharapkan mengurangi kemacetan di pusat kota sebesar 40% serta menekan angka kecelakaan angkutan berat. []
Redaksi11