MELAWI – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menargetkan peningkatan jalan berstatus mantap hingga mencapai 68 persen pada tahun 2025. Target ini meningkat sekitar empat persen dari kondisi jalan mantap saat ini yang berada pada angka 64,01 persen.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalbar, Iskandar Zulkarnaen, menjelaskan bahwa penyesuaian target ini mengacu pada perubahan perhitungan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Jalan.
“Sebelumnya, jalan mantap di Kalbar tercatat sebesar 79,9 persen. Namun, setelah disesuaikan dengan ketentuan terbaru pemerintah pusat, angkanya direvisi menjadi 61,6 persen,” kata Iskandar, Sabtu (07/06/2025).
Ia menyebutkan bahwa pada tahun 2024 pihaknya berhasil meningkatkan status jalan mantap menjadi 64 persen, dan kini ditargetkan naik empat persen lagi pada 2025.
Meski dihadapkan pada keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Pemprov Kalbar tetap mengutamakan efisiensi anggaran dan menetapkan skala prioritas. Fokus pembangunan difokuskan pada perbaikan ruas-ruas jalan dengan kondisi rusak berat, khususnya di wilayah dengan tingkat mobilitas tinggi dan konektivitas yang masih terbatas.
Sejumlah ruas jalan prioritas yang tengah digarap antara lain:
- Kabupaten Melawi: Ruas Kota Baru–Sokan yang saat ini masih berupa jalan tanah.
- Kabupaten Sintang: Ruas Simpang Semubuk, serta Simpang Medang–Nanga Mau–Tebidah–Bunyau dengan total panjang lebih dari 100 kilometer.
- Kabupaten Kayong Utara: Ruas Sukadana yang telah mendekati tahap akhir penyelesaian. Setelah rampung, pembangunan akan dilanjutkan ke ruas kabupaten lainnya.
Iskandar menekankan bahwa seluruh pembangunan infrastruktur tersebut berlandaskan pada kebutuhan riil masyarakat.
“Prinsip kami adalah memperbaiki infrastruktur yang memang urgen, rusak berat, dan betul-betul dibutuhkan masyarakat,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi berharap peningkatan status jalan mantap ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas infrastruktur, tetapi juga menunjang aksesibilitas, distribusi logistik, dan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah terpencil Kalimantan Barat. [] Adm04