Jalan Utama Desa Buyung-Sembamban Hancur, Warga Harap Ada Solusi Sementara

KUTAI KARTANEGARA – Jalan yang menghubungkan Desa Buyung dan Desa Sembamban di Kecamatan Muara Wis mengalami kerusakan parah. Kondisi jalan yang sepanjang 7 kilometer ini semakin buruk akibat curah hujan yang tinggi serta kegiatan pengangkutan material untuk pembangunan jembatan di Desa Buyung.

Jalan yang masih berupa tanah ini merupakan satu-satunya akses utama bagi warga kedua desa. Masyarakat setempat mulai merasakan kesulitan, bahkan merasa terisolasi akibat kondisi jalan yang semakin rusak.

Salah seorang warga Desa Buyung, Rudi, mengungkapkan bahwa jalan tersebut sangat sulit dilalui, terutama saat musim hujan.

“Setiap hujan, jalan jadi berlumpur dan kendaraan sering terjebak. Kami berharap pemerintah mempercepat perbaikan karena ini akses utama kami,” ucapnya.

Lebih lanjut, Camat Muara Wis, Fadhli Annur, mengungkapkan bahwa kerusakan jalan sudah berlangsung lama, tetapi semakin parah dalam beberapa bulan terakhir.

“Jalan ini memang sudah rusak, tapi intensitas curah hujan yang tinggi memperburuk situasi. Ditambah lagi, pengangkutan material pembangunan jembatan menggunakan jalur yang sama, sehingga kerusakan semakin tidak bisa dihindari,” ungkap Fadhli kepada beritaborneo.com melalui sambungan telpon, Jumat (10/01/2025).

Ia menjelaskan bahwa pihak kecamatan telah berdiskusi dengan pemerintah daerah untuk memperbaiki jalan ini. Namun, perbaikan baru dapat dilakukan setelah pembangunan jembatan di Desa Buyung selesai.

“Kami sudah mengusulkan perbaikan, tapi fokus saat ini adalah menyelesaikan jembatan yang memang menjadi prioritas. Setelah itu, pihak kontraktor pembangunan Jembatan akan segera diperbaiki jalan tersebut,” imbuhnya

Fadli mengakui bahwa jalan ini merupakan jalur strategis yang menghubungkan dua desa penting di wilayahnya. Namun, ia menekankan bahwa perbaikan jalan tidak bisa dilakukan secara bersamaan dengan pembangunan jembatan karena keterbatasan teknis.

“Kami mohon warga bersabar. Setelah jembatan selesai, jalan akan menjadi prioritas utama,” tegasnya.

Meski demikian, warga berharap pemerintah daerah dapat mencari solusi sementara untuk mengurangi dampak kerusakan, seperti penimbunan jalan dengan batu atau material lain agar lebih mudah dilalui. []

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com