Jalur Darat Lumpuh Total, Warga Perbaiki Landasan Bandara

NUNUKAN – Dampak kerusakan parah pada jalan penghubung antar kecamatan di dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, memaksa warga bertindak cepat. Di tengah keterbatasan akses dan ancaman kelangkaan logistik, masyarakat Kecamatan Krayan Selatan memilih bergotong royong memperbaiki landasan pacu Bandara Long Layu secara swadaya.

Inisiatif ini muncul setelah jalur distribusi darat dari Long Bawan—yang selama ini menjadi satu-satunya akses kendaraan—tak lagi bisa dilalui akibat kerusakan berat. Akibatnya, distribusi sembako dan bahan bakar minyak (BBM) terhenti, memicu kekhawatiran akan terputusnya pasokan kebutuhan pokok.

“Karena jalan tidak bisa dilalui, kami putuskan satu-satunya cara adalah memperbaiki landasan pesawat di Long Layu agar bisa digunakan untuk penerbangan logistik,” ujar Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli, Selasa (22/04/2025).

Dalam kondisi darurat ini, warga bersama-sama membenahi landasan pacu bandara agar bisa kembali digunakan oleh pesawat perintis. Mereka juga dibantu oleh pihak maskapai Mission Aviation Fellowship (MAF), yang selama ini menjadi andalan pengangkutan logistik ke wilayah pedalaman Krayan melalui jalur udara.

Menurut Oktavianus, kondisi pasokan sembako semakin kritis. BBM yang diperlukan untuk operasional mesin Pembangkit Listrik Negara (PLN) serta kebutuhan sehari-hari juga kian menipis. Di tengah isolasi wilayah yang berkepanjangan, bandara menjadi satu-satunya harapan.

“Kami akan terus gotong royong memperbaiki landasan dalam beberapa hari ke depan. Ini satu-satunya harapan agar pesawat bisa masuk dan kiriman segera tiba,” tegasnya.

Kegiatan perbaikan dilakukan secara manual oleh warga menggunakan peralatan seadanya. Meski tanpa alat berat, semangat kolektif tetap menyala karena menyangkut hajat hidup banyak orang.

Wilayah Krayan memang dikenal sulit dijangkau karena letaknya yang berada di perbatasan dan dikelilingi kawasan hutan lebat. Situasi ini semakin menyulitkan saat cuaca ekstrem atau bencana alam, seperti longsor dan banjir, melanda.

Kini, semua bergantung pada kecepatan pemulihan akses udara, yang menjadi satu-satunya harapan untuk memulihkan rantai distribusi barang ke wilayah terpencil ini. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com