RUSIA – Jalur kereta api di beberapa wilayah Rusia mengalami serangkaian gangguan serius sejak akhir pekan lalu. Ledakan, kecelakaan, hingga anjlokan kereta menewaskan sejumlah orang dan menimbulkan kecurigaan adanya sabotase. Ukraina disebut berada di balik sebagian peristiwa tersebut, meski membantah terlibat dalam beberapa insiden lain.
Ledakan pertama terjadi pada Sabtu malam di wilayah Oryol, Rusia barat. Peristiwa itu menewaskan tiga anggota Garda Nasional Rusia. Sumber dari intelijen militer Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut, namun membantah keterlibatan dalam insiden tergelincirnya kereta di hari yang sama yang menewaskan seorang masinis Rusia.
Beberapa jam kemudian, Minggu dini hari (15/09/2025), dua kereta di wilayah berbeda di Leningrad dilaporkan anjlok. Gubernur Leningrad, Alexander Drozdenko, mengonfirmasi salah satu kejadian di distrik Gatchina menewaskan seorang masinis.
“Upaya pemulihan sedang dilakukan setelah anjloknya sebuah lokomotif diesel tunggal dekat stasiun Semrino di distrik Gatchina, Leningrad,” kata Drozdenko dikutip AFP, Senin (15/09/2025).
“Masinis tewas. Ia terjebak di dalam kabin dan meninggal di ambulans setelah berhasil dievakuasi,” tambahnya.
Video amatir yang beredar di media sosial menunjukkan gerbong kereta terguling beberapa meter dari rel. Meski belum terverifikasi, rekaman tersebut menggambarkan kerusakan parah di bagian bawah kereta.
Pada hari yang sama, sebuah kereta barang dengan 15 gerbong tangki kosong juga dilaporkan anjlok di jalur antara desa Stroganovo dan Mshinskaya. Insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun menambah daftar gangguan yang menimpa jaringan kereta api Rusia.
Sumber dari militer Ukraina kembali menegaskan bahwa pihaknya hanya bertanggung jawab atas dua ledakan di Oryol, bukan pada insiden yang menewaskan masinis di Leningrad. Mereka menyebut kereta yang dihancurkan membawa bahan bakar untuk pasukan Rusia yang ditempatkan di Kharkiv dan Sumy.
“Akibat hancurnya infrastruktur kereta api di wilayah ini, Rusia akan menghadapi kesulitan logistik yang signifikan,” ujar sumber tersebut.
Moskow menuding rangkaian insiden ini sebagai sabotase yang dilakukan secara sistematis untuk melemahkan jalur suplai militer mereka. Dalam beberapa bulan terakhir, jaringan kereta api Rusia memang kerap diguncang insiden serupa mulai dari anjlokan, kebakaran, hingga ledakan.
Kyiv sendiri jarang secara terbuka mengaku bertanggung jawab, tetapi biasanya menyambut baik serangan terhadap jalur kereta Rusia dengan alasan infrastruktur itu dipakai untuk mengangkut pasukan dan perlengkapan militer ke garis depan.
Serangkaian peristiwa terbaru ini kembali menegaskan pentingnya jaringan kereta api bagi operasi militer Rusia. Gangguan terhadap jalur logistik dianggap dapat memperlambat pergerakan pasukan sekaligus menekan pasokan bahan bakar ke medan pertempuran di Ukraina. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan