Janji Gibran Disorot, Wamenaker Sebut Butuh Proses Panjang

JAKARTA – Target ambisius menciptakan 19 juta lapangan kerja yang pernah disampaikan oleh Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka kini menjadi sorotan. Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer mengakui bahwa realisasi janji tersebut bukanlah perkara mudah, terutama di tengah situasi perekonomian yang belum sepenuhnya stabil dan tantangan ketenagakerjaan yang terus berkembang.

Pengakuan tersebut disampaikan Immanuel Ebenezer ketika menjawab pertanyaan awak media mengenai kondisi ketenagakerjaan nasional yang belakangan ini mengalami tekanan. Menurutnya, capaian target tersebut membutuhkan kerja sama lintas sektor dan tidak bisa dilakukan secara instan. “Target 19 juta lapangan kerja itu bukan hal yang gampang. Kita tidak bisa sihir langsung jadi. Ini butuh proses panjang,” ujar Immanuel Ebenezer, Minggu (6/7).

Janji menciptakan 19 juta lapangan kerja pertama kali dikemukakan Gibran dalam debat calon wakil presiden pada Januari 2024 lalu. Saat itu, ia menyebutkan bahwa terdapat empat sektor utama yang menjadi andalan pencapaian target tersebut, yakni hilirisasi industri, pemerataan pembangunan, transisi menuju energi hijau atau green jobs, serta penguatan sektor UMKM dan ekonomi kreatif.

Namun, setelah lebih dari satu tahun sejak janji tersebut disampaikan, realisasinya dinilai masih belum tampak signifikan. Data Badan Pusat Statistik mencatat jumlah pengangguran terbuka per Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang. Kondisi tersebut diperburuk oleh maraknya pemutusan hubungan kerja di sektor industri, terutama di bidang manufaktur.

Beberapa kalangan menilai bahwa penciptaan lapangan kerja dalam jumlah besar tidak hanya bergantung pada janji politik, tetapi juga pada keberhasilan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, menciptakan iklim investasi yang sehat, serta memastikan sumber daya manusia Indonesia memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Pemerintah sendiri belum memaparkan secara rinci sejauh mana capaian dari target 19 juta lapangan kerja tersebut. Masyarakat menantikan laporan yang lebih transparan mengenai jumlah lapangan kerja baru yang telah terbentuk, serta langkah-langkah nyata dari pemerintahan baru dalam mengatasi pengangguran dan memperluas kesempatan kerja di berbagai sektor.

Harapan publik kini tertuju pada komitmen pemerintah dalam menindaklanjuti janji kampanye dengan kebijakan konkret dan berkelanjutan. Di sisi lain, kebutuhan terhadap data yang akurat dan komunikasi yang terbuka juga menjadi bagian penting dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap program-program ketenagakerjaan yang tengah dijalankan.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com