Jelang Demo, Empat Sekolah di Sampit Diliburkan Sementara

KOTAWARINGIN TIMUR – Menjelang aksi solidaritas yang rencananya digelar Aliansi Rakyat Kotim Bersatu di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim), Senin (01/09/2025) pagi, Pemerintah Kabupaten Kotim mengambil langkah cepat untuk menjaga keamanan dan kelancaran kegiatan belajar mengajar.

Melalui Dinas Pendidikan (Disdik), Pemkab Kotim resmi meliburkan sementara empat sekolah yang berada di sekitar titik aksi. Kebijakan ini dianggap sebagai pilihan tepat untuk mengantisipasi potensi gangguan aktivitas belajar akibat konsentrasi massa yang diperkirakan cukup besar.

Dalam surat edaran yang ditandatangani Kepala Disdik Kotim, M. Irfansyah, disebutkan empat sekolah yang diliburkan adalah SDI Baiturrahim, SDN 3 Sampit, SDN 5 Sampit, dan SDN 6 Sampit. Meski siswa belajar dari rumah, guru tetap diwajibkan hadir ke sekolah.

“Sekolah yang berada di sekitar Gedung DPRD diminta agar siswa melaksanakan Belajar Dari Rumah (BDR). Guru tetap hadir di sekolah serta memberikan tugas kepada murid untuk dikerjakan di rumah masing-masing,” jelas Irfansyah, Minggu (31/08/2025).

Irfansyah menegaskan, keputusan meliburkan siswa bukan tanpa alasan. Konsentrasi massa di sekitar gedung dewan dikhawatirkan mengganggu kenyamanan belajar. Selain itu, langkah tersebut juga dimaksudkan untuk meminimalisasi potensi kerawanan di sekitar lokasi aksi. “Keputusan ini dibuat setelah mempertimbangkan kemungkinan terganggunya kegiatan belajar akibat konsentrasi massa yang cukup besar,” ujarnya.

Disdik juga menginstruksikan pihak sekolah menyiapkan sistem pembelajaran alternatif agar hak belajar siswa tetap terpenuhi. Guru diminta menyiapkan materi dan tugas sesuai jadwal pelajaran. Dengan begitu, meski tanpa tatap muka, kegiatan akademik tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Tidak hanya untuk siswa, kebijakan ini juga menyasar tenaga pendidik. Irfansyah mengingatkan agar guru maupun tenaga kependidikan dari PAUD, SD, hingga SMP, baik negeri maupun swasta, tidak terlibat dalam aksi. “Kami harap semua tenaga pendidik tetap fokus pada tugas masing-masing dan tidak mendekati lokasi aksi,” tegasnya.

Sementara itu, aksi damai yang akan digelar Aliansi Rakyat Kotim Bersatu dijadwalkan dimulai pukul 08.00 WIB. Aksi ini disebut sebagai bentuk kepedulian masyarakat sekaligus wadah penyampaian aspirasi terkait kondisi sosial dan sejumlah kebijakan pemerintah daerah.

Meski aksi tersebut diklaim damai, Pemkab Kotim tetap memilih langkah antisipasi dengan menitikberatkan pada keamanan anak didik. Bagi pemerintah daerah, keselamatan siswa menjadi prioritas utama yang tidak boleh terganggu oleh dinamika politik maupun aksi massa.

Dengan adanya keputusan meliburkan empat sekolah di sekitar gedung DPRD, Pemkab Kotim berharap proses belajar tetap berjalan meski dengan pola berbeda. Kebijakan ini juga menunjukkan bahwa pemerintah daerah berupaya menyeimbangkan antara hak masyarakat untuk menyuarakan aspirasi dan hak anak untuk memperoleh pendidikan yang aman serta nyaman. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com