Jelang Pilkada, Calon Wali Kota Honduras Jadi Korban Penembakan

TEGUCIGALPA – Seorang wali kota di Honduras dilaporkan tewas ditembak oleh kelompok bersenjata tak dikenal di tengah masa pencalonannya kembali dalam pemilihan umum mendatang. Insiden tragis ini terjadi ketika suasana politik nasional mulai memanas menjelang pemungutan suara yang dijadwalkan pada akhir November tahun ini.

Francisco Martinez, yang menjabat sebagai Wali Kota San Isidro, wilayah barat laut Honduras, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di luar sebuah motel di kota Siguatepeque, Rabu malam waktu setempat. Berdasarkan informasi resmi dari kepolisian yang dirilis pada Kamis (10/07/2025), Martinez sebelumnya sempat diculik dari dalam motel oleh kelompok bersenjata sebelum kemudian ditemukan tewas akibat luka tembak.

“Penyelidikan awal menunjukkan bahwa motifnya kemungkinan besar adalah balas dendam pribadi, bukan terkait aktivitas politik,” kata juru bicara kepolisian, seperti dikutip AFP, Jumat (11/07/2025).

Martinez yang berusia 45 tahun diketahui mencalonkan diri kembali sebagai wali kota mewakili Partai Nasional, sebuah partai oposisi sayap kanan di Honduras. Meskipun pembunuhan ini terjadi di tahun politik, pihak berwenang menekankan bahwa hasil penyelidikan sejauh ini tidak mengarah pada keterkaitan dengan aktivitas atau motif politik. Namun demikian, kejadian ini tetap menimbulkan kekhawatiran atas stabilitas keamanan dalam proses demokrasi di negara tersebut.

Catatan aparat penegak hukum menunjukkan bahwa Martinez pernah berurusan dengan hukum pada tahun 2015 karena dugaan percobaan pembunuhan terhadap pacar putrinya menggunakan senjata tajam jenis parang. Meski demikian, ia kemudian dibebaskan setahun setelah penangkapannya karena tidak terbukti secara hukum.

Honduras selama ini dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat kekerasan tertinggi di kawasan Amerika Latin. Keberadaan jaringan perdagangan narkotika, kelompok bersenjata ilegal, serta dominasi geng kriminal turut memperparah situasi keamanan nasional. Pembunuhan terhadap pejabat publik, termasuk kandidat politik, bukanlah peristiwa baru dan telah menimbulkan kekhawatiran luas mengenai perlindungan terhadap tokoh masyarakat yang tengah menjalani proses pemilu.

Pihak kepolisian menyatakan masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini untuk memastikan motif sebenarnya serta mengidentifikasi pelaku yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Sementara itu, keluarga korban dan warga San Isidro masih menanti kejelasan atas insiden yang mengoyak rasa aman mereka menjelang masa pemilihan umum.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com