Jembatan Gantung Jadi Semak, Kades Lempar ke DPRD

KAPUAS HULU – Kondisi jembatan gantung di Sungai Darak, Desa Nanga Nyabau, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, menuai sorotan publik setelah unggahan warga viral di media sosial. Foto-foto yang menampilkan jembatan tampak kusam, ditumbuhi semak, dan seolah tak terpakai, menimbulkan anggapan proyek tersebut mangkrak.

Namun, Kepala Desa Nanga Nyabau, Paulus, membantah keras tudingan itu. Ia menegaskan bahwa jembatan gantung tersebut bukan proyek gagal, melainkan sudah selesai dibangun sesuai perencanaan.

“Proyek jembatan gantung yang dikerjakan dari tahun 2020–2023, bukan berasal dari dana desa, namun berasal dari dana pokok pikiran DPRD Kapuas Hulu,” ujar Paulus kepada wartawan, Selasa, 21 Oktober 2025.

Menurutnya, pihak desa tidak memiliki kewenangan teknis dalam pengerjaan proyek tersebut. “Pastinya ada pengawas, konsultan, dan lainnya. Mana kita tahu soal teknis pembangunan itu,” ucapnya.

Paulus menegaskan, tudingan bahwa proyek tersebut mangkrak tidak berdasar. Ia menyebut pembangunan jembatan dilakukan melalui tiga tahap sejak 2020 hingga 2023, dan semuanya rampung.

Meski demikian, ia tak menampik bahwa kondisi jembatan kini kurang terawat. “Selama pembangunan jembatan gantung itu selesai, memang kurang terawat dan terlihat kumuh karena ditumbuhi rumput liar,” katanya.

Meski tampilannya memprihatinkan, Paulus menilai proyek itu tetap bermanfaat bagi masyarakat. “Tetapi kita sebenarnya bersyukur adanya bantuan pembangunan jembatan gantung tersebut, karena jika mengandalkan dana desa tidak mampu,” ujarnya.

Jembatan Sungai Darak ini berfungsi penting sebagai penghubung antarwilayah — menghubungkan Dusun Dipanimpan Bolong dengan Dusun Nanga Nyabau, sekaligus mengakses Desa Benua Tengah.

Adapun rincian pembangunan jembatan gantung di Desa Nanga Nyabau sebagai berikut:

Tahap pertama (2020), pagu dana Rp109 juta, dikerjakan oleh CV Pelapis Seven.

Tahap kedua (2022), pagu dana Rp179 juta, dikerjakan oleh CV Karunia Reformasi.

Tahap ketiga (2023), pagu dana Rp149 juta, dikerjakan oleh CV Febrian Jaya.

Publik kini menantikan langkah pemerintah daerah dan pihak DPRD untuk memastikan fasilitas publik tersebut tidak hanya selesai dibangun di atas kertas, tetapi juga berfungsi optimal bagi masyarakat. []

Fajar Hidayat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com