NUNUKAN – Asa baru muncul bagi masyarakat pedalaman Kalimantan Utara setelah Pemerintah Pusat menyetujui alokasi anggaran maksimal Rp150 miliar untuk pembangunan jembatan penghubung Malinau–Krayan. Proyek yang lama dinantikan itu digadang menjadi jalan keluar bagi keterisolasian wilayah perbatasan dan sekaligus memperkuat jalur logistik darat di daerah terluar NKRI.
Jembatan yang akan menghubungkan Desa Semamu, Kecamatan Mentarang Hulu (Malinau) dengan Binuang, Kecamatan Krayan Tengah (Nunukan) tersebut disambut antusias oleh Pemerintah Provinsi Kaltara. Gubernur Kaltara, Zainal A. Paliwang, menyebut kabar baik itu sebagai hadiah berharga bagi masyarakat Krayan.
“Ini oleh-oleh terbaik untuk masyarakat Krayan dan seluruh masyarakat Kaltara. Selama ini, tanpa koneksi darat yang memadai, sebagian besar kebutuhan pokok masyarakat Krayan masih bergantung pada pasokan dari Malaysia,” ujar Zainal, Rabu (08/10/2025).
Selama bertahun-tahun, warga Krayan hidup dalam keterbatasan akses. Perjalanan darat dari Malinau bisa memakan waktu tiga hari dua malam, sedangkan jalur udara perintis tak selalu tersedia dan biayanya tinggi. Dengan hadirnya jembatan sepanjang 120–130 meter ini, diharapkan distribusi barang dan kebutuhan pokok dapat berjalan lancar dari wilayah dalam negeri.
“Dengan jembatan ini, distribusi sembako dan kebutuhan masyarakat akan langsung disuplai dari Malinau. Ini langkah besar untuk mengurangi ketergantungan pada negara tetangga dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” tegasnya.
Zainal juga menilai, dukungan Menteri Keuangan menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap pembangunan kawasan perbatasan. “Kaltara adalah beranda depan NKRI, dan infrastruktur seperti jembatan ini adalah simbol kehadiran negara di wilayah terluar,” tutupnya.
Kini, masyarakat menunggu janji pembangunan itu benar-benar diwujudkan, bukan sekadar seremonial angka di atas kertas. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan